MUTIARA HIKMAH

#Ibnu Mas’ud Ra: Aku tidak menyesal seperti penyesalanku terhadap sehari yang berlalu, yang berarti jatah usiaku berkurang, sementara amalku tidak bertambah.

Selamat Datang di Blog Pribadi I S N A E N I

MENGAPA HARUS SALAFI

mengapa harus salafi

mengapa harus ikhwan

mengapa harus hizbut tahrir

mengapa harus muhammadiyah, NU, Persis.......

Mengapa....?

apakah ini masalahnya?

saya pribadi berpendapat, masalah utama ummat Islam ini adalah kita sulit bersatu diantara kita sendiri bahkan dikalangan mazhab sunni sekalipun.....mengapa?

pertama, semua golongan apakah itu yang menyebut dirinya salafi, hizbut tahrir, ikhwan, jama'ah tabligh, dalam skala lokal NU dan Muhamadiyyah dll, semua merasa golongannya yang paling manhaji (sesuai dengan manhaj/sunnah rasulullah), semua berargumen dengan argumen masing2 dan didasari oleh ayat dan qur'an yang ditafsirkan sesuai dengan penafsirannya. Yang salafi mengatakan kami yang paling benar karena memurnikan pengamalan yang penuh bid'ah dikalangan kaum muslimin, saking getolnya kelompok salafi "memurnikan " pengamalan , konsep bumi mengelilingi mataharipun dianggap sebagai sebuah penyimpangan dari qur'an, karena qur'an tidak mengatakan begitu; tentu dengan penafsiran mereka. Kelompok jama'ah tabligh mengatakan kamilah yang paling mengamalkan sunnah karena kamilah yang berupaya membangunkan orang untuk sholat subhuh, memberikan taushiah pada setiap orang yang ditemui (walaupun orang itu mungkin sedang sibuk), kelompok hizbut tahrir mengatakan bahwa kamilah yang paling manhaji karena kamilah yang peduli pada khilafah yang telah hancur sejak khilafah turki ustmani digulung oleh kemal attaturk (padahal saat itu khalifah terakhir adalah kalifah yang berdasarkan keturunan/monarki, korup dan tdk punya visi),.. semua..subhanallah.. mengklaim paling benar dan tidak ada yang benar selainnya....

kedua, musuh-musuh Islam memang memahami betul perpecahan dikalangan kaum muslimin dan mereka memanfaatkannya, lihat bagaimana AS begitu melindungi kerajaan saudi karena mereka memang dipandang bisa "diatur", paham fiqih mereka juga dianggap tidak membahayakan karena melarang demontrasi karena menurut mereka demonstrasi tidak sesuai dengan manhaj islam, karena Rasulullah tidak pernah "berdemontrasi" , bandingkan dengan "fiqih"/fikroh kaum syiah di IRAN yang dianggap radikal, anti Barat, atau fiqih/fikroh HAMAS yang dianggap AS sangat ideologis, radikal dan berbahaya bagi kepentingan politik AS dan Israel, HAMAS dibantai habis..., lalu diadu domba diantara SAUDI dengan IRAN, HAMAS dengan FATAH, maka kita akan lemah...lemah karena sikap kita sendiri.... Kekacauan di Afghanistan adalah contoh yang paling gress, dimana taliban yang bermanhaj salafi dihantam oleh saudaranya yang (mungkin) tidak se manhaj, tentu dengan bantuan AS, lucunya dulu saat taliban menggusur presiden Robbani dkk dari kekuasaannya, taliban dibantu oleh AS dan negara yang paling pertama mengakui kekuasaan Taliban adalah Arab Saudi...karena mereka sama-sama salafi......,

Penjajah Belanda dulu memanfaatkan perpecahan dikalangan ummat Islam Indoneisa untuk mempertahankan penjajahannya, mereka sangat mempelajari kontstelasi ummat Islam Indonesia, leawt snouck hungroje misalnya....

Saudaraku...

lalu bagaimana kita bersikap, apakah kita sendiri saja (single fighter) dalam upaya memperbaiki keadaan ummat atau bagaimana?,... kita tidak mungkin sendirian dalam mengadakan perubahan, berjuang melawan kebatilan, sendirian itu melanggar takdir kauni dan qouli, yahudi saja berjama'ah dalam menegakkan agamanya, apalagi kita.... bukankah Ali bin Abi thalib mengatakan kebenaran yang tidak terorganisasi dengan rapih akan dapat dikalahkan oleh kebatilan yang terorganisasi dengan rapih.., .Menjadi bagian dari golongan/jama'ah dari jama'ah yang ada adalah sebuah keniscayaan dalam perjuangan, tinggal masalahnya adalah ... bagaimana kita bersikap terhadap perbedaan dengan golongan/jam'ah/organisasi lain yang bukan pilihan kita. Jangan kita disibukkan untuk menghantam sana-sini saudara kita di luar "kawanan" kita sehingga habis energi kita, friksi pasti terjadi tapi bedakan dengan "hobi" membuat friksi. Buatlah skala prioritas mana yang harus kita selesaikan lebih dahulu, kemiskinan atau lainnya, kebodohan atau lainnya, penindasan yang dialami oleh kaum muslimin atau kita memilih berdebat ttg matahari mengelilingi bumi atau sebaliknya.,.., atau menghujat ulama fulan,si fulan dll,. bayangkan kalau kita selalu berdebat mengenai masalah yang belum urgen saat ini, tentu musuh-musuh Islam akan berjingkrak-jingkrak..., kita sibuk menghantam apakah ikhwanul muslimun itu bid'ah atau tidak, hizbut tahrir itu sesat atau tidak, atau sibuk bicara ttg salafi itu ekstrim karena kerjaannya cuma mencap orang itu bid'ah atau tdk... padahal tiap hari banyak nyawa saudara kita di afghanistan, Palestina, Irak, pilipina, Somalia tercabut sia-sia oleh penindas... astagfirullah....betapa zalimnya kita... ampuni kami ya Allah..

Saudaraku,

jadi bukanlah masalah "kenapa kita harus salafi", atau"kenapa harus Ikhwani", atau kenapa harus Hizbut Tahrir", itu adalah sebuah pilihan.. dan setiap pilihan punya konsekuensi, orang yang punya pilihan jauh lebih baik daripada yang tidak punya pilihan, Hal yang terpenting adalah bagaimana kita bisa duduk bersama mengurangi perbedaan dan mencari persamaan dan berjuang demi Al Islam wal mu'minin, bukan demi salafi, atau demi Ikhwani dll.

Saudaraku,

perbedaan dikalangan Ummat Islam rasanya sulit dihilangkan sama sekali, mengapa ? karena kita sudah jauh dari masa Rasulullah, dulu saat Rasulullah masih hidup beliaulah yang bisa meredam perbedaan dikalangan ummat. Sepeninggal nabi kita sama-sama tahu para imam mazhab empat pun berbeda dalam menafsirkan sunnah nabi, mana yang paling betul ?, Imam Hanafi, Imam hambali, atau yang lain?, menurut saya semuanya benar dan kita harus menghargai jerih payah mereka.. walaupun saling berbeda tapi mereka tdk saling menyalahkan apalagi mengkafirkan...padahal masa mereka belumlah terlalu jauh dari masa Rasulullah, kalau kita....wah sudah ribuan tahun.........

Saudaraku,

mari kita sama-sama berjuang, ber'amal, ber ukhuwah.... setiap kita punya keyakinan dan ilmu dan kita memilih pilihan berdasarkan keyakinan dan ilmu kita, mari kita saling menghormati pilihan orang lain,, selama tetap dalam koridor aqidah dan syariah maka itulah kawan kita, saudara kita....,Khusus untuk PIQ IKPT saya menghimbau mari kita makmurkan dakwah lewat media ini, namun tetaplah berpegang kepada etika milis yang telah ditetapkan oleh pengurus PIQ, kita untuk mencegah hal-hal yang tidak kita inginkan, mengingat anggota PIQ berasal dari banyak kalangan, mari kita berdakwah dengan orientasi ilaIslam (menuju Islam, kepada Islam) bukan ilaina (ayo ke golongan kami, ayo ke jama'ah kami) ...akan rame.. nantinya...

dengan segala kelemahan diri saya,

0 komentar:

Posting Komentar

 

KABAR MEDIA

TARBAWI

TIPS 'n TRIK