MUTIARA HIKMAH

#Ibnu Mas’ud Ra: Aku tidak menyesal seperti penyesalanku terhadap sehari yang berlalu, yang berarti jatah usiaku berkurang, sementara amalku tidak bertambah.

Selamat Datang di Blog Pribadi I S N A E N I

Pilgub Banten Diselenggarakan Sabtu 22 Oktober 2011

MEDIA CENTER KPU BANTEN - Suksesnya penyelenggaraan Pemilihan Gubernur Banten tahun 2011 merupakan tanggung jawab bersama semua pihak. Oleh karenanya perlu dijaga bersama agar pesta demokrasi tersebut tidak ternoda.

Hal tersebut disampaikan Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Banten Drs Hambali, MSi, usai acara launching Pilgub Banten 2011 di alun-alun Kota Serang 25 Mei 2011. “Saya berharap penyelenggaraan Pilgub Banten yang akan berlangsung pada 22 Oktober mendatang akan berjalan baik dan tertib tanpa sesuatu yang tidak diinginkan,” katanya.

Ketua KPU Banten itu menjelaskan, pada hari penyelenggaraan seluruh Panitia Pemungutan Suara (PPS) di semua tingkatan akan melayani pemilih secara optimal sesuai standar yang ditetapkan. “Untuk itu datanglah ke tempat-tempat pemungutan suara (TPS) di wilayah masing-masing demi suksesnya pilgub tersebut,” katanya.

Menurutnya, untuk memudahkan pemilih pihak KPU Banten diperkirakan akan menyiapkan 16.344 Tempat Pemungutan Suara (TPS). Jika dibandingkan dengan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2009, ada peningkatan 258 TPS. Sedangkan saat Pemilu Legislatif (Pileg) jumlah TPS untuk Provinsi Banten 17.339 tempat.

Namun jumlah tersebut lanjutnya, masih estimasi. Hal itu karena ada pembatasan jumlah pemilih maksimal. Nantinya, setiap TPS maksimal menampung 600 pemilih. ”Itu agar proses pencoblosan berjalan cepat dan lancar,” tuturnya.

Dijelaskan, selain jumlah TPS yang meningkat, jumlah panitia pemungutan suara (PPS) juga bertambah. Saat ini sudah terbentuk 1.535 PPS.

Sedangkan Panitia Pemungutan Kecamatan (PPK) tetap berjumlah 154. ”Penambahan jumlah PPS ini terjadi karena adanya sejumlah desa yang dimekarkan,” katanya.

Untuk kebutuhan Petugas Pemuktahiran Data Pemilih (PPDP) akan di tempatkan satu orang di setiap TPS atau sebanyak 16.344 orang. ”Nantinya, setiap TPS akan ditempatkan satu petugas PPDP,” tuturnya. (***)
Read more »

Husnut Ta'lil

Membela diri merupakan sesuatu yang manusiawi, dalam kondisi tertekan, merasa terpojok dan disudutkan, merasa keberadaannya terancam dan merasa tidak dipandang sebelah mata, dalam kondisi tersebut seseorang akan tergugah mempertahankan diri dengan melakukan pembelaan demi menunjukkan bahwa dirinya tidak seperti yang diduga, hanya saja terkadang seseorang cenderung membela diri dengan menyerang balik, ini kurang bijak, akan lebih bijak dalam membela diri dengan menetapkan bahwa apa yang dia dicela karenanya bukanlah merupakan kekurangan,justru itulah kelebihan lebih-lebih jika hal tersebut disandarkan kepada argumentasi riil yang membuat orang menganggukkan kepala. Inilah yang dilakukan orang-orang berikut:

Seorang Arab Badui bernama Na’amah, artinya burung unta. Dia dicela karena namanya yang buruk. Orang-orang berkata, “Apa nama Na’amah?” Dengan bijak si Badui berkata, “Nama hanyalah tanda, kalau nama adalah kehormatan niscaya semua orang bernama sama.”

Hal yang mirip terjadi pada suatu suku Arab yang bernama Anfu Naqah, artinya hidung unta betina, orang-orang mencibir, “Apa nama Anfu Naqah?” Maka hadirlah al-Huthai’ah Jarwal bin Aus, seorang penyair berlisan pedas, Umar bin Khattab pernah memenjarakannya karena hinaannya yang pedas kepada masyarakat, wafat tahun 30 H, al-Huthai’ah hadir membela, dia berkata,

قَوْمٌ هُمُ الأَنْفُ وَالأَذْنَابُ غَيْرُهُمُ
وَمَنْ يُسَوِّي بِأَنْفِ النَّاقَةِ الذّنَبَا

Suatu kaum, mereka adalah anfu (hidung) sementara selain mereka adalah ekor
Siapa yang berani menyamakan ekor dengan anfu (hidung) naqah?


Lihatlah bagaimana al-Mughirah bin Habna, penyair Islam dari Bani Tamim, yang gugur syahid di Khurasan tetap percaya diri dengan penyakit sopaknya, dia tidak menganggapnya sebagai aib dan dia membuktikan dengan alasan yang riil. Katanya.

لاَ تَحْسَبَنَّ بَيَاضًا فِيَّ مَنْقَصَـــةً
إِنَّ اللّهَامِيْمَ فِي أَقْرَابِهَا بَلَقُ

Jangan mengira warna putih padaku sebagai kekurangan
Sesungguhnya kuda-kuda pacuan perutnya berwarna putih

Atau ketika seseorang direndahkan karena penampilannya yang ala kadarnya, dengan baju compang-camping, seorang penyair dengan kondisi seperti ini membela diri. Dia berkata,

فَإِنْ تَكُ أَثْوَابِي تَمَزَّقْنَ للْبِــلَى
فَإِنِّي كَنَصْلِ السَّيْفِ فِي خَلَقِ الغِمْدِ

Kalaupun pakaianku compang-camping karena usang
Maka aku ibarat pedang tajam dalam sarungnya yang terkoyak

Atau ketika seseorang dicela karena ketakutannya terhadap sesuatu dia pun membela diri bahwa ketakutannya beralasan, dia mendukung alasannya dengan sesuatu yang kongrit. Ini Ibnu Rumi, Abul Hasan Ali bin al-Abbas, seorang penyair ulung dari Baghdad wafat tahun 283 H, mengungkapkan alasan ketakutannya naik perahu, dia berkata,

لاَ أَرْكَبُ البَحْــرَ أَخْشَى
عَلَيَّ مِنْـهُ المَعَـــــاطِبْ

طِيْــــنٌ أَنَــا وَهُوَ مَـــاءٌ
وَالطِّـــيْنُ بِالمَـــاءِ ذَائِبْ

Aku tidak naik perahu, aku takut
Diriku tenggelam karenanya
Aku adalah tanah sedangkan laut adalah air
Dan tanah di dalam air mencair

Seseorang pun bisa membela diri manakala orang-orang bodoh dan rendahan meraih kedudukan yang mungkin lebih tinggi darinya di mata manusia. Ath-Thughrai, misalnya dia adalah Abu Ismail, al-Husain bin Ali, penyair penulis, perdana menteri raja-raja Turki saljuk, terkenal dengan bait-bait syair yang disebut dengan Lamiyah al-Ajam, terbunuh tahun 514 H, ath-Thughrai ini berkata,

وَإِنْ عَلاَنِيَ مَنْ دُوْنِي فَــلاَ عَجَبٌ
لِي أُسْوَةٌ بِانْحِطَاطِ الشَّمْسِ عَنْ زُحَلِ

Jika orang di bawahku berada di atasku maka tidak heran
Karena teladanku adalah matahari yang lebih rendah daripada bintang

Hal mirip dilakukan sebelumnya oleh Muslim bin al-Walid, salah seorang penyair besar Daulah Abbasiyah, wafat tahun 208 H, dia berkata,

إِنْ يَقْعُدُوا فَوْقِي بِغَيْرِ نَزَاهَةٍ
وَعُلُوِّ مَرْتَبَةٍ وَعِزِّ مَكَانٍ

فَالنَّارُ يَعْلُوهَا الدُّخَانُ وَرُبَّمَا
يَعْلُو الغُبَارُ عَمَائِمَ الفُرْسَانِ

Jika mereka duduk di atasku tanpa keahlian
Ketinggian martabat dan kemuliaan tempat
Maka asap di atas api dan terkadang
Debu beterbangan di atas surban prajurit berkuda. Wallahu a'lam.
Read more »

Unik, Layanan Seluler Islamkan Ribuan Warga Saudi

RIYADH- Sebuah layanan telepon seluler dengan pengkhotbah spesialis yang berupaya untuk mendorong non-Muslim untuk memeluk agama Islam sejauh ini telah berhasil membantu sekitar 5.480 orang memeluk agama Islam.
Pelayanan "Bring Me to Islam" (Bawa Saya ke Islam) yang dijalankan oleh Biro Koperasi untuk Panggilan dan Kesadaran dalam Masyarakat di Al-Badee'a, di ibukota telah memiliki pada 18 staf penuh-waktu dan 50 orang lainnya, yang memberi mereka kemampuan dalam mencakup 12 bahasa yang berbeda.

Masing-masing menerima rata-rata sekitar 300 pesan yang memberitahu mereka tentang nomor telepon dan rincian umat Islam potensial, dan mereka telah sejauh ini membantu 5.480 orang yang memeluk Islam melalui sekitar 800.000 panggilan telepon yang berlangsung rata-rata tujuh menit bagi masing-masing penelpon.

Skema "Bring Me to Islam" bertujuan untuk menginformasikan orang-orang mengenai Islam dengan menerima informasi dari siapa saja yang ingin membantu seorang non-Muslim belajar tentang Islam dengan mengirimkan rincian nomor telepon mereka, kebangsaan, agama dan bahasa yang mereka gunakan, yang kemudian dianalisa oleh Biro yang lalu menugaskan seorang ulama yang tepat untuk menghubungi mereka.

Jika orang itu memeluk Islam, penyedia informasi sebenarnya atas individu tersebut akan diberitahukan oleh Biro.

Menurut kebijakan Biro, identitas dan jumlah penyedia informasi dan jumlah ulama yang membuat kontak dengan calon Muslim potensial, keduanya tetap rahasia.

Seorang Filipina di Al-Qariyat yang memeluk Islam sembilan bulan yang lalu, sementara itu, dilaporkan telah meyakinkan anggota keluarganya yang lain untuk melakukan hal yang sama melalui Internet.

Tak lama setelah masuk Islam, pria tersebut dilaporkan menyiapkan kamera di komputer rumah untuk mengajari istri dan lima anak-anak tentang manfaat Islam, yang menyebabkan mereka akhirnya mengucapkan Syahadat, dan istrinya mengubah namanya menjadi Fatimah.

Kata pria itu kebahagiaannya "tak terlukiskan" setelah dia masuk Islam, yang, katanya, "memiliki spiritualitas yang absen dalam agama-agama lain"

Pengkhotbah akan menelepon lagi jika orang tersebut menunjukkan keinginan untuk terus menerima panggilan telepon tersebut, Okaz menyampaikan, menambahkan bahwa dari sekitar 800.000 panggilan telepon yang dibuat, memakan biaya 120.000 riyal Saudi ($ 32.000).

Pada bulan September, lebih dari 600 warga negara China yang bekerja pada proyek Rail Haramain juga telah memeluk Islam di sebuah upacara baru-baru ini di Makkah, menurut laporan Gulf News.

Mereka adalah pekerja dari Perusahaan Kereta Api China, yang memenangkan kontrak multi-miliar untuk menerapkan 450-km rel yang menghubungkan kota-kota suci Mekkah dan Madinah melalui Jeddah dan Khum.

"Konversi mereka terjadi 24 jam setelah mendapatkan buku yang memperkenalkan Islam dalam bahasa China di tempat kerja mereka di Arafah, yang berada di luar kawasan Haram," kata Dr Abdul Aziz Al Khudhairi, Wakil Menteri di Governorat Mekah, mengatakan, menambahkan bahwa pujian atas hal itu diberikan ke Kantor Panggilan dan Penyuluhan untuk Ekspatriat di Makkah.

Di antara yang memeluk Islam, ada 70 pekerja yang terlibat dalam pembangunan proyek monorel Makkah, yang menghubungkan kota suci dengan tempat-tempat suci di Mina, Muzdalifa dan Arafah.

"Upaya sedang dilakukan untuk menyebarkan pesan Islam di antara sekitar 5.000 warga negara China yang bekerja pada proyek kereta api Haramain," katanya.

Mayoritas Saudi adalah Muslim Sunni. Sekitar 15% dari warganya adalah Muslim Syiah, yang sebagian besar tinggal di Provinsi Timur, dengan konsentrasi terbesar di Qatif, Al-Ahsa, dan Dammam, konsentrasi besar lain ditemukan di Najran, di samping minoritas kecil di Madinah.

Populasi non-Muslim Arab Saudi yang dominan ditemukan dalam populasi pekerja asing. Arab Saudi memiliki perkiraan penduduk asing sekitar 8 juta, yang kebanyakan adalah Muslim. Penduduk asing yang dilaporkan termasuk 1,5 juta orang India, Bangladesh 1,5 juta, 1,2 juta Filipina, 1 juta warga Pakistan, 1 juta orang Mesir, 600.000 Indonesia, 400.000 Sri Lanka, 350.000 Nepal, 250.000 orang Palestina, 150.000 Lebanon, 100.000 Eritrea, dan 30.000 orang Amerika. (smc/an)
Read more »

Mendiknas: 99,22 Persen Siswa SMU Lulus

JAKARTA, LIcom: Kelulusan peserta Ujian Nasional (UN) SMA/MA Tahun Ajaran 2010/2011 mencapai 99,22 persen atau dari sebanyak 1.461.941 peserta UN SMA/MA jumlah peserta yang lulus sebanyak 1.450.498, sedangkan peserta yang tidak lulus 11.443 peserta atau 0,78 persen."Dibandingkan angka kelulusan tahun 2009/2010 ada kenaikan jumlah kelulusan. Angka kelulusan UN tahun lalu gabungan ujian utama dan ujian ulang sebanyak 99,04 persen," kata Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) Mohammad Nuh saat menyampaikan data hasil kelulusan UN dan distribusinya di Jakarta, Jumat (13/5/2011).

Mendiknas menyebutkan data awal yang mendaftar 1.476.575 peserta, tetapi dalam perjalanan, sekolah yang memasukkan nilai sekolah sebanyak 1.467.058 atau 99,36 persen.

"Ada sebanyak 9.517 siswa atau 0,64 persen yang tidak dimasukkan nilai sekolahnya. Hal ini karena bisa jadi di tengah jalan ada yang drop out atau bekerja," katanya saat memberikan keterangan pers di Kemdiknas.

Mendiknas lebih lanjut menyatakan dari sebanyak 1.467.058 siswa yang tidak mengikuti UN sebanyak 5.117 siswa. Provinsi yang paling banyak tidak lulus dari sisi prosentase adalah Nusa Tenggara Timur (NTT), sedangkan paling banyak lulus adalah Bali.

Mohammad Nuh menyatakan terdapat sebanyak 14.131 sekolah yang siswanya 100 persen lulus dan lima sekolah yang semua siswanya tidak lulus dengan jumlah 147 siswa. Sekolah yang kelulusannya nol persen yaitu di DKI Jakarta ada tujuh siswa; Simeulue, Nanggroe Aceh Darussalam 26 siswa; Jambi dua siswa; Kian Darat Maluku 48 siswa; dan Urei Fasei Papua 64 siswa.

Sementara jumlah kelulusan peserta UN SMK mencapai 99,51 persen. Dari total 8.074 sekolah negeri dan swasta dan 942.698 peserta, dinyatakan lulus 938.043 peserta. Sekolah yang angka kelulusannya 100 persen sebanyak 768.854 siswa (81,48 persen).

"Di SMK tidak ada sekolah yang kelulusannya nol persen," kata Menteri Nuh.

Ia lebih lanjut mengatakan hasil UN tahun 2011 disamping untuk menentukan kelulusan, juga akan digunakan untuk pemetaan. Ia mencontohkan lima sekolah yang 100 persen siswanya tidak lulus dapat langsung dipetakan.

"Tujuannya untuk perbaikan, seperti tahun lalu kami melakukan intervensi di Nusa Tenggara Timur. Target berikutnya dipakai untuk masuk ke perguruan tinggi," ujarnya
Read more »

Jilbab Kerudung dan khimar

Hijab syar'I bagi seorang wanita muslimah ketika keluar rumah setelah memakai gamis (baju panjang) adalah khimar (kerudung penutup kepala, leher, dan dada), dan jilbab (baju setelah gamis dan khimar yang menutup seluruh badan wanita/abaya).
dalam firman Allah ta'ala:

" Katakanlah kepada wanita yang beriman:"Hendaklah mereka menahan pandangan mereka, dan memelihara kemaluan mereka, dan janganlah mereka menampakkan perhiasan mereka kecuali yang (biasa) nampak dari mereka.Dan hendaklah mereka menutupkan khimar ke juyub (celah-celah pakaian) mereka" (QS. 24:31)

Berkata Ath-Thabary rahimahullahu:

"Hendaknya mereka melemparkan khimar-khimar mereka di atas celah pakaian mereka supaya mereka bisa menutupi rambut, leher , dan anting-anting mereka" (Jami'ul Bayan 17/262, tahqiq Abdullah At-Turky)

Berkata Ibnu Katsir rahimahullahu:

"Khimar, nama lainnya adalah Al-Maqani', yaitu kain yang memiliki ujung-ujung yang dijulurkan ke dada wanita, untuk menutupi dada dan payudaranya, hal ini dilakukan untuk menyelisihi syi'ar wanita jahiliyyah karena mereka tidak melakukan yang demikian, bahkan wanita jahiliyyah dahulu melewati para lelaki dalam keadaan terbuka dadanya, tidak tertutupi sesuatu, terkadang memperlihatkan lehernya dan ikatan-ikatan rambutnya, dan anting-anting yang ada di telinganya…dan khumur adalah jama' dari khimar, artinya apa-apa yang digunakan untuk menutupi, maksudnya disini adalah yang digunakan untuk menutupi kepala, yang manusia menyebutnya Al-Maqani' (Tafsir Ibnu Katsir 10/218, cet. Muassah Qurthubah)

Lihat keterangan yang semakna di kitab-kitab tafsir seperti Tafsir Al-Baghawy, Tafsir Al-Alusy, Fathul Qadir dll, ketika menafsirkan surat An-Nur ayat 31.

Dan kitab-kitab fiqh seperti Mawahibul Jalil (4/418, cet. Dar 'Alamil Kutub), Al-Fawakih Ad-Dawany (1/334 cet. Darul Kutub Al-'Ilmiyyah), Mughny Al-Muhtaj (1/502, cet.Darul Ma'rifah) dll.

Demikian pula kitab-kitab lughah (bahasa) seperti Al-Mishbahul Munir (1/248, cet. Al-Mathba'ah Al-Amiriyyah), Az-Zahir fii ma'ani kalimatin nas (1/513, tahqiq Hatim Shalih Dhamin), Lisanul 'Arab hal:1261, Mu'jamu Lughatil Fuqaha, dll.

Yang intinya bahwa pengertian khimar di dalam surat An-Nur ayat 31 adalah kain kerudung yang digunakan wanita untuk menutup kepala sehingga tertutup rambut, leher, anting-anting dan dada mereka.

Sementara itu wajib bagi wanita muslimah mengenakan jilbab setelah mengenakan khimar ketika keluar rumah, sebagaimana tercantum dalam firman Allah ta'ala :

" Hai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu, dan istri-istri orang mukmin agar hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. 33:59).

Para ulama berbeda-beda dalam menafsirkan jilbab, ada yang mengatakan sama dengan khimar, ada yang mengatakan lebih besar, dll (lihat Lisanul Arab hal: 649).

Dan yang benar –wallahu a'lamu- jilbab adalah pakaian setelah khimar, lebih besar dari khimar, menutup seluruh badan wanita.
Berkata Ibnu Katsir rahimahullahu:

"Dan jilbab adalah pakaian di atas khimar " (Tafsir Ibnu Katsir 11/252)

Berkata Al-Baghawy rahimahullahu:

"Jilbab nama lainnya adalah Al-Mula'ah dimana wanita menutupi dirinya dengannya, dipakai di atas Ad-Dir' (gamis/baju panjang dalam/daster) dan Al-Khimar" (Ma'alimut Tanzil 5/376, cet. Dar Ath-Thaibah)

Berkata Syeikhul Islam rahimahullahu:

"Dan jilbab nama lain dari milhafah, yang menutupi kepala dan badan" (Syarhul 'Umdah 2/270)

dalam Fatawa Al-Lajnah Ad-Daimah:

"Yang disyari'atkan adalah hendaknya khimar menempel di kepalanya, kemudian menutup di atasnya dengan milhafah, yaitu jilbab, karena firman Allah ta'alaa dalam surat Al-Ahzab ayat 59:

(Fatawa Al-Lajnah Ad-Daimah 17/176)

Berkata Syeikh Al-Albany rahimahullahu:

"Maka yang benar, sebagai pengamalan dari dua ayat, An-Nur dan Al-Ahzab, adalah bahwasanya wanita apabila keluar dari rumahnya wajib atasnya mengenakan khimar dan jilbab di atas khimar, karena yang demikian lebih menutup dan lebih tidak terlihat bentuk kepala dan pundaknya, dan ini yang diinginkan Pembuat syari'at…dan ketahuilah bahwa menggabungkan antara khimar dengan jilbab bagi wanita apabila keluar rumah telah dilalaikan oleh mayoritas wanita muslimah, karena yang terjadi adalah mereka mengenakan jilbab saja atau khimar saja, itu saja kadang tidak menutup seluruhnya…apakah belum waktunya wanita-wanita shalihah dimanapun mereka berada supaya sadar dari kelalaian mereka dan bertaqwa kepada Allah dalam diri-diri mereka, dan mengenakan jilbab di atas khimar-khimar mereka??" (Jilbab Al-Mar'ah Al-Muslimah hal: 85-86)

Berkata Syeikh Bakr Abu Zaid rahimahullahu:

"Hijab wanita dengan pakaian terdiri dari jilbab dan khimar…maka definisi hijab dengan pakaian adalah seorang wanita menutupi seluruh badannya termasuk wajah, kedua telapak tangan, dan kedua telapak kaki, dan menutupi perhiasan yang dia usahakan dengan apa-apa yang mencegah laki-laki asing melihat sebagian dari perhiasan-perhiasan tersebut, dan hijab ini terdiri dari jilbab dan khimar" (Hirasatul Fadhilah 29-30)

Allahu'alam
Read more »

Hanya Dengan 3 jt di Semester Pertama Kuliah di STMIK IKMI mendapatkan Notebook

Dalam rangka Penerimaan Mahasiswa Baru Tahun Akademik 2011/2012 STMIK IKMI Cirebon akan memfasilitasi Calon Mahasiswa Baru untuk mendapatkan 1 (satu) unit Notebook. Caranya, ketika mendaftar pertama kali Calon Mahasiswa Baru hanya membayar sebesar Rp. 3 juta an sudah termasuk Biaya Pendidikan dan sekaligus mendapatkan Notebook dengan Spesifikasi sebagai berikut

# Axioo 715 Black
# Intel Atom N 455 91.66 GHz
# RAM 1 GB, HD 250 GB
# 10.1 INCH Widescreen XGA TFT Display
# Non DVD Multi, Non OS
# LAN, WiFi
# Tas Notebook
Ayooo.... daftarkan segera pada PMB tahun ini
Read more »

Yahudi Dalam Al-Quran

Fakta fenomenal saat ini yang menggambarkan arogansi, kecongkakan dan penindasan Yahudi terhadap kaum muslimin adalah hikmah yang harus diambil dari Firman-Nya: Dan telah Kami tetapkan terhadap Bani Israil dalam Kitab itu: "Sesungguhnya kamu akan membuat kerusakan di muka bumi ini dua kali dan pasti kamu akan menyombongkan diri dengan kesombongan yang besar.” (QS.17:4). Dalam tafsir Jalalayn dijelaskan bahwa maksud fil ardhi dalam ayat itu adalah bumi Syam yang meliputi Suriah, Palestina, Libanon, Yordan dan sekitarnya.Pembunuhan bukan hal asing dalam sejarah Yahudi. Bahkan nabi-nabi mereka, seperti Nabi Zakariya dan Nabi Yahya pun dibunuh. Mereka juga mengira telah berhasil membunuh Nabi Isa dan bangga atas usahanya. Tapi Al-Quran membantahnya (QS.4:157). Inilah di antara makna bahwa yang paling keras permusuhannya terhadap kaum beriman ialah orang Yahudi dan musyrik (QS. 5:82).

Penolakan janji Allah (QS. 5:21-22) yang memastikan kemenangan jika mau berperang bersama Nabi Musa, membuktikan sebenarnya Yahudi adalah bangsa penakut, pesimis, tamak terhadap dunia dan lebih memilih hidup hina daripada mati mulia. Bahkan QS. 5:24 menggambarkan bahwa mereka tidak butuh tanah yang dijanjikan dan tidak ingin merdeka selama masih ada sekelompok orang kuat yang tinggal di sana. Lalu mereka meminta Nabi Musa dan Tuhannya berperang sendiri.

Oleh karena itu Al-Quran menggambarkan bahwa kerasnya batu tidak bisa mengimbangi kerasnya hati kaum Yahudi. Sebab masih ada batu yang terbelah lalu keluar mata air darinya dan ada juga yang meluncur jatuh karena takut kepada Allah (QS. 2:74). Keras hati kaum Yahudi ini di antaranya disebabkan hobi mereka mendengarkan berita dusta dan makan dari usaha yang diharamkan (QS. 5:24).

Dua Belas Kejahatan Yahudi, dalam buku Qabaih al-Yahud dijelas 12 kejahatan Yahudi yang termaktub dalam Al-Quran. Kejahatan itu adalah sebagai berikut:

1) Menuduh Nabi Musa punya penyakit kusta karena tidak mau mandi bersama mereka. (QS. 33:69)
2) Enggan melaksanakan Taurat, sehingga Allah mengangkat gunung Tursina untuk mengambil perjanjian yang teguh. (QS.2:93)
3) Tidak mau beriman kecuali jika melihat Allah langsung. (QS. 2:55 dan 4:153)
4) Merubah perintah agar masuk negeri yang dijanjikan seraya bersujud dan mengucapkan hithah, yakni memohon ampunan. Tapi mereka mengganti perintah itu dengan cara melata di atas anusnya dan mengatakan hinthah, yakni sebutir biji di rambut. (QS. 2:58-59)
5) Menuduh Nabi Musa mengolok-olok mereka saat mereka disuruh menyembelih sapi betina. (QS. 2:67)
6) Menulis Alkitab dengan tangan mereka, lalu mengatakan ini dari Allah. (QS. 2:79)
7) Memutar-mutar lidahnya untuk menyakinkan bahwa yang dibacanya itu adalah wahyu yang asli. (QS. 3:78)
8) Merubah Firman Allah. (QS.2:75)
9) Menyembah patung sapi saat ditinggal Nabi Musa mengambil Taurat. (QS.2: 51 dan 92)
10) Mengatakan Tangan Allah terbelenggu. (QS.5:64)
11) Menuduh Allah itu faqir. (QS. 3:181)
12) Menyuruh Nabi Musa dan Tuhannya berperang untuk mereka (QS.5:24)


Bani Israel setelah diselamatkan Nabi Musa A.S - tetap saja kembali Kafir

- emovie : Bangsa Bangsa yang dimusnahkan Allah SWT
- emovie : Nabi Musa A.S

Di samping itu, sosok nabi yang seharusnya dijadikan suri tauladan, justru dinistakan. Nabi Ibrahim dalam Kejadian pasal 12:10-16 dan 20:1-14, dikisahkan sebagai orang yang hina, menjijikkan dan rakus harta benda. Beliau dituduh menjual isterinya yang cantik demi meraih keuntungan. Kitab suci mereka tidak pernah menceritakan beliau sebagai Nabi pemberani yang menghancurkan patung meskipun harus dilemparkan kedalam api, menyeru ayah dan kaumnya meninggalkan kemusyrikan. Kisah memilukan juga menimpa Nabi Luth. Dalam Kejadian Pasal 19:30-38, beliau dikisahkan menzinahi kedua putrinya dalam keadaan mabuk.

Islam adalah musuh permanen bagi Yahudi dan Nasrani. Sebab Islam adalah satu-satunya agama yang kitab sucinya mengoreksi langsung kesalahan dua agama itu. Ibarat seorang adik, ia berani membongkar kejahatan kedua kakaknya. Oleh sebab itu, kedengkian mereka tidak akan padam dan masih eksis dalam kajian-kajian mereka. Contoh kedengkian intelektual ini seperti klaim bahwa Al-Quran banyak dipengaruhi kosa kata Ibrani, seperti diungkapkan Adnin Armas dalam bukunya Metodologi Bibel dalam Studi Al-Quran. Klaim ini dicetuskan oleh Abraham Geiger (1810-1874), seorang rabi dan pendiri Yahudi Liberal di Jerman dalam karyanya, Apa yang telah Muhammad pinjam dari Yahudi?

Jauh sebelumnya, Imam Syafi’i telah menolak tudingan semisal itu dan menguatkan bahwa Al-Quran diturunkan dalam bahasa Arab. Sebab semua lafadz dalam Al-Quran mustahil tidak dipahami oleh semua orang Arab, meskipun sebagian lafadz itu ada yang tidak dimengerti oleh sebagian orang Arab. Hal ini mengingat luasnya samudera bahasa Arab, bukan karena kata itu tidak berasal dari bahasa Arab. Karena kata-kata yang dituduhkan asing itu telah menjadi bahasa Arab, dikenal dan telah digunakan oleh masyarakat Arab sebelum turunnya Al-Quran.

Anehnya, virus Geiger kini berkembang subur di sebagian umat. Pengacauan studi Islam dan maraknya franchise-franchise hermeneutika untuk menafsirkan Al-Quran di sebagian institusi pendidikan tinggi Islam sangat potensial melemahkan akidah dan ukhuwah. Fenomena ini perlu dipertimbangkan para tokoh umat di samping fatwa tentang pemboikotan produk Israel dan Amerika. (hidayatullah)
Read more »

Koprol Jadi Kebanggaan Presiden SBY

JAKARTA, KOMPAS.com — Ada yang menarik dalam pidato Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) saat membuka The 7th Annual International Conference Of the Overseas Private Investment Corporation (OPIC) di Jakarta, Rabu (4/5/2011). Di depan delegasi dari Amerika Serikat dan negara-negara ASEAN yang hadir, SBY menyoroti perkembangan industri digital di Tanah Air.

Bahkan, secara terbuka, Presiden menyatakan kebanggaannya terhadap hasil yang telah dicapai industri startup digital di Indonesia, antara lain menceritakan keberhasilan Koprol, layanan jejaring sosial berbasis lokasi, yang diakusisi Yahoo pada Mei 2010.

"Salah satu perusahaan startup Indonesia, Koprol, belum lama ini dibeli Yahoo. Ketika duta besar kami menanyakannya kepada Yahoo mengenai kualitas teknologi baru dari Indonesia, eksekutif Yahoo menjawab bahwa sumber daya manusia Indonesia sebaik orang-orang kami di Silicon Valley," kata SBY, seperti dilansir situs web The Jakarta Post.

Cerita mengenai Koprol yang diakuisisi Yahoo dijadikan contoh oleh Presiden SBY untuk menarik investor asing ke Indonesia. Menurut dia, investor asing tidak akan rugi menanamkan investasi di Indonesia yang terbukti memiliki sumber daya berkualitas.

"Saya jamin, mereka adalah investasi terbaik yang bisa Anda pilih. Anda dapat bertanya kepada investor dari negara mana pun yang sudah melakukannya di sini, dan mereka akan mengatakan kepada Anda bahwa orang-orang kami pekerja keras, dinamis, kreatif, berpikiran terbuka, dan kompeten," jelas SBY.

Dalam kesempatan tersebut, Presiden SBY juga menekankan bahwa Indonesia merupakan tujuan investasi yang menarik karena populasinya yang besar dan melek teknologi. Indonesia kini diklaim sebagai negara dengan populasi kelas menengah terbesar di Asia Tenggara, dengan tingkat pertumbuhan tertinggi. Setengah dari populasi hidup di wilayah urban, dengan gaya hidup modern.

"Kami juga memiliki populasi penduduk muda yang sangat besar. Sekitar 50 persen dari 240 juta orang di bawah usia 29 tahun. Penduduk muda kami bisa dibilang paling banyak jumlahnya yang terhubung (ke internet)—pengguna Facebook terbesar kedua dan pengguna Twitter terbesar ketiga (di dunia)," jelas Presiden.
Read more »

Mulai 31 Mei Friendster Tutup Semua Layanan

New York: Masih ingat dengan jejaring sosial Friendster? Situs yang dulunya menjadi raja di kelasnya kini mulai usang dimakan usia. Inovasi yang gencar dilakukan oleh pesaing terkuatnya, Facebook, telah membuat para penggunanya berpaling. Kini beredar kabar bahwa pengelola Friendster akan segera menutup semua layanannya pada tanggal 31 Mei mendatang.

Kabarnya, Friendster telah mengirimkan sebuah pesan untuk semua penggunanya. Dalam pesan tersebut, pihak pengelola Friendster meminta semua penggunanya untuk menyelamatkan semua data mereka termasuk foto juga aplikasi-aplikasi penting karena semua data dalam akun pengguna akan dihapus secara serentak pada tanggal 31 Mei 2011.

Friendster sempat menghasilkan hampir US$ 50 juta dalam modal ventura. Friendster akhirnya diakuisisi oleh MOL Global, perusahaan asal Malaysia yang berujung pada ketidakmampuan perusahaan untuk menaikkan pendapatan. Mungkin karena sebab itulah pihak pengelolanya memutuskan untuk menghentikan semua kegiatan operasional Friendster.(Mediabistro/ARI)
Read more »

Akal Setipis Rambutnya

Jangankan lelaki biasa, Nabi pun terasa sunyi tanpa wanita. Tanpa mereka hati, fikiran, perasaan lelaki akan resah. Masih mencari walaupun sudah ada segala galanya.Apa lagi yang tidak ada di syurga, namun Nabi Adam a.s tetap merindukan Siti Hawa. Kepada wanitalah lelaki memanggil ibu, isteri atau puteri.
Dijadikan mereka dari tulang rusuk yang bengkok untuk diluruskan oleh lelaki, tetapi kalau lelaki sendiri yang tak lurus, tdk mungkin mampu hendak meluruskan mereka.

Tak logik kayu yang bengkok menghasilkan bayang-bayang yang lurus.
Luruskanlah wanita dengan cara petunjuk Allah, karena mereka diciptakan begitu rupa oleh Mereka.
Didiklah mereka dengan panduan dariNya.

JANGAN COBA JINAKKAN MEREKA DENGAN HARTA,
NANTI MEREKA SEMAKIN LIAR.
JANGAN HIBURKAN MEREKA DENGAN KECANTIKAN,
NANTI MEREKA SEMAKIN MENDERITA.
Yang sementara itu tidak akan menyelesaikan masalah. Kenalkan mereka kepada Allah, zat yang kekal, disitulah kuncinya.

AKAL SETIPIS RAMBUTNYA, TEBALKAN DENGAN ILMU.
HATI SERAPUH KACA, KUATKAN DENGAN IMAN.
PERASAAN SELEMBUT SUTERA, HIASILAH DENGAN AKHLAK.

Suburkanlah karena dari situlah nanti mereka akan nampak penilaian dan keadilan Tuhan.
Akan terhibur dan bahagialah hati mereka, walaupun tidak jadi ratu cantik dunia, presiden ataupun perdana menteri negara atau women gladiator.
Bisikkan ke telinga mereka bahwa kelembutan bukan suatu kelemahan. Itu bukan diskriminasi Tuhan. Sebaliknya disitulah kasih sayang Tuhan, karena rahim wanita yang lembut itulah yang mengandungkan lelaki-lelaki wajah : negarawan, karyawan, jutawan dan " wan-wan" lain. Tidak akan lahir superman tanpasuperwoman.
Wanita yang lupa hakikat kejadiannya, pasti tidak terhibur dan tidak menghiburkan.
Tanpa ilmu, iman dan akhlak, mereka bukan saja tidak bisa diluruskan, bahkan mereka pula membengkokkan.

LEBIH banyak LELAKI YANG DIRUSAKKAN OLEH PEREMPUAN
DARIPADA PEREMPUAN YANG DIRUSAKKAN OLEH LELAKI.
SEBODOH-BODOH PEREMPUAN PUN BISA MENUNDUKKAN SEPANDAI-PANDAI LELAKI

Itulah akibatnya apabila wanita tidak kenal tuhan. Mereka tidak akan kenal diri mereka sendiri, apalagi mengenal lelaki. Kini bukan saja banyak boss telah kehilangan secretary, bahkan anak pun akan kehilangan ibu, suami kehilangan isteri dan bapa akan kehilangan puteri.
Bila wanita durhaka dunia akan huru-hara. Bila tulang rusuk patah, rusaklah jantung, hati dan limpa.
Para lelaki pula jangan hanya mengharap ketaatan tetapi binalah kepimpinan.

Pastikan sebelum memimpin wanita menuju Allah PIMPINLAH DIRI SENDIRI DAHULU KEPADANYA.
Jinakkan diri dengan Allah, nescaya akan jinaklah segala-galanya dibawah pimpinan kita.

JANGAN MENGHARAP ISTERI SEPERTI SITI FATIMAH,
KALAU PRIBADI BELUM LAGI SEPERTI SAYIDINA ALI

Read more »

Mengapa Kalian Rampas Akhwatnya Jika kalian Tidak Suka Terhadap Manhajnya.


Seperti minggu sore kemarin, syura’ rutin di Kantor DPC. Agak Bete sedikit memang, tapi bukan karena bahasan syuranya, seperti biasa lah, selalu ada saja yang disewotin.“Kenapa akh, dari tadi keliatan agak bete ghitu”, Tanya Ridwan, ketua DPRa, “Ada masalah?”, tanyanya lagi.

“Mba Nilam kemana, abis nikah kok nggak nongol-nongol?”

“Ada urusan keluarga kali, soalnya nggak ada kabar ke ana”, jawab Ridwan singkat.

“Dikerem suaminya kali ya?”, tanyaku polos.

“Astaghfirullah, mana ana tahu akhi. Lagian apa urusan kita terhadap mereka”, sergah Ridwan kepadaku.

“Kayanya kejadiannya bakalan sama seperti ukhti Intan tuh”, tandasku lagi.

“Antum ini ngomong apa sih”, Tanya Ridwan bingung. “Nggak jelas juntrungannya, ana nggak ngerti maksud pembicaraan antum.”

“Iya, mulai dari Ukhti Intan, kemudian Mba Nilam, siapa yang sibuk coba, bantuin mereka ngurusin pernikahannya?”, tanyaku ke Ridwan yang cuma makin bingung dengan ulahku.

“Astaghfirullah, akhi.
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima), (Qs. Al-Baqarah: 264)

Kok antum masih ungkit itu lagi sih. Kan kita sudah sepakat nggak akan bahas itu terus,” jelas Ridwan yang sepertinya sudah paham maksud kebawelanku.

“Ana sudah nggak tahan. Mungkin Mba Nilam adalah yang terakhir buat ana,” celotehku lagi.

“Maksudnya akhi?” tanya Ridwan.

“Ana janji, ana nggak akan bantuin akhwat manapun jika mereka nikah sama ikhwan Salafy!”, teriakku kesal.

“Loch, memangnya kenapa?”

“Ya, antum sendiri lihatkan. Waktu nikah, yang sibuk itu kita. Boro-boro ada ikhwah Salafy yang mau ikutan bantuin temennya nikah. Udah gitu, setelah mereka jadi nikah, seperti biasa, si akhwat nggak boleh lagi terlibat aktivitas kita,” jawabku dengan nada tinggi.

“Antum nggak boleh gitu akhi. Nggak semuanya seperti itu kok. Itu buktinya si Abu Zainuddin. Nanti jadi sia-sia loch apa yang sudah diamalkan kemarin,” seloroh Ketua DPRaku khawatir.

“Iya, kalau Abu Zainuddin mah nggak usah diomongin. Beliau itu udah the bestnya salafy dech, beda banget. Tapi, kenapa sich, mereka mau menikahi akhwat tarbiyah? Memangnya mereka nggak punya stock akhwat apa? Kalau mereka benci manhajnya, seharusnya mereka benci akhwatnya juga dong!”, teriakku lagi sambil nahan marah.

Ridwan, ketua DPRaku cuma miris dan berkata “Antum nggak boleh gitu akhi.



Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), Karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.

Mungkin memang sudah jodohnya. Mau dengan Salafy, mau dengan ikhwan tarbiyah, atau mau dengan yang ammah sekalipun, kalau sudah jodohnya, ya mereka pasti akan menikah, kalau Allah sudah berkehendak, mau ditolak bagaimana?”.

“Gini-gini loch akh. Maksud ana, ana nggak habis pikir aja. Kan mereka sebut kita ahlul bid’ah. Dan ahlul bid’ah itu menurut mereka lebih sesat dari ahlul maksiat. Tapi kenapa mereka malah mencari akhwat tarbiyah yang jelas-jelas ahlul bid’ah menurut mereka. Ini yang ana nggak ngerti,” tanyaku panjang lebar.

“Akhi, tidak ada yang memungkiri, akhwat tarbiyah itu sangat militan dalam berdakwah. Kesibukan apapun yang menyertai mereka. Kuliah, kerja atau ngurus keluarga. Kalau sudah panggilan dakwah, pasti mereka kejar. Hijab dan busana muslim yang panjang tidak menyurutkan gerak gesit mereka,” jelas Ridwan santai.

“Jadi itu alasan mereka menikahi akhwat kita?”, tanyaku sewot.

“Akhwat kita?” tanya Ridwan sambil manyun. “Ngaku-ngaku akhwat kita, sembarangan. Nanti dimarahin bapaknya para akhwat baru tau rasa loch.”

“Bukan, bukan itu. Maksud ana akhwat tarbiyah,” sergahku cepat “Tapi pasti ada alasan lain, kenapa mereka lebih senang merampas akhwat tarbiyah dibandingkan akhwat salafy?”.

“Waduh, merampas, kesannya kasar banget. Jangan gitu akhi. Kalau alasan kenapa mereka tidak memilih akhwat salafy, ana tidak tahu, mungkin memang kurang stock?” jawab Ridwan.

“Atau mungkin karena ekstrim juga!?”, timpalku langsung.

“Hush!!! Sembarangan!”, cegah Ridwan atas komentarku.

“Assalamu’alaikum”, tiba-tiba terdengar suara dari arah pintu.

“Wa’alaikum salam ustadz. Ana fikir ustadz sudah pulang. Afwan, kita terlalu rame ya?” jawabku spontan atas sapaan salam ustadz Azri, ketua DPC kami yang tiba-tiba keluar dari balik pintu secretariat.

“Hemm… afwan dari tadi ana mencuri-curi dengar sambil senyum di dalam,” selorohnya pada kami sambil ikut duduk di bangku bambu tepat di sebelah kiriku. “Sepertinya seru juga diskusinya,” lanjutnya lagi,”Memang tidak ada habisnya kalau membicarakan salafy”. Aku cuma senyum, agak sedikit malu karena kesewotanku didengar beliau.

“Begini akhi, apa yang sudah akhi Ridwan katakan itu benar, akhwat tarbiyah itu memang super. Tapi kalau mereka kurang stock akhwat ana juga nggak yakin. Apalagi kalau alasannya seperti yang antum omongin tadi. Yang pasti, kemungkinan alasannya, ini pun baru menurut ana loch. Karena seorang yang telah tarbiyah dan telah mengikuti amal jama’i di dalam jamaah ini, yang telah tahu karaktristik manhaj ini dengan baik dan mendalam, selalu berhusnudzan terhadap qiyadah, pasti telah memiliki pondasi yang bagus tentang keislaman mereka. Mulai dari Al-Qur’an dan ulumul Qur’an, Hadist dan ulumul hadits, Aqidah Islam, Fiqih, Sirah, akhlaq, kepribadian muslim, dan lain sebagainya. Belum lagi ditambah dengan materi-materi yang berhubungan dengan pengembangan diri mereka, seperti bagaimana mengelola waktu, bagaimana berkomunikasi efektif, managemen organisasi, urgensi kaderisasi dan lain-lain. Tak ketinggalan sampai kepada pembahasan dakwah dan pemikiran islam serta materi yang membahas social kemasyarakatan.”

“Intinya mah tinggal poles dikit gitu ya ustadz?”, timpalku lurus.

Ustadz Azri cuma senyum denger ucapanku, “Itupun baru tarbiyah tingkat pemula loch akhi. Kalau seluruh kader sabar dalam halaqahnya, pasti mereka menjadi muslim mandiri. Tidak malas-malasan. Kritis. Rajin menghadiri kajian Islam. InsyaAllah, mereka jadi kader sejati, yang tidak mudah terombang-ambing.”

“Oh, gitu ya ustadz”, tanyaku takjub, “Loch, lantas kenapa orang-orang Salafy yang ana temui, sebagian besarnya bercerita bahwa mereka mantan tarbiyah,” timpalku lebih lanjut.

“Coba dech, antum perhatikan. Sebagian mereka, apakah mantan tarbiyah, atau mantan Jamaah Tabligh atau mantan jamaah lainnya. Pasti ceritanya selalu tentang kekurangan. Ya, merekalah orang-orang yang selalu melihat kekurangan yang dimiliki orang lain. Mereka belum paham karakteristik dari tarbiyah itu sendiri. Mereka adalah orang-orang yang tidak sabar. Mereka adalah orang-orang yang selalu membutuhkan motivasi dari luar. Mereka adalah orang-orang yang tidak mau mengembangkan ilmu mereka dengan potensi yang mereka miliki untuk berkontribusi kepada umat. Tapi saksikanlah akhi. Mereka hanya akan ghirah di awal. Mereka tidak akan bertahan lama. Karena hanya sebagian kecil saja dari mereka yang memiliki jiwa ikhlas seperti Abu Zainuddin” jelas Ridwan panjang lebar.

“Sudah akhi Ridwan jangan diteruskan. Tidak baik akhi, ada baiknya kalau kita selalu berusaha untuk membersihkan hati kita” pinta ustadz Azri berusaha memutus penjelasan Ridwan. “Antum sendiri sudah sampai mana materi halaqahnya,” tanya ustadz Azri, ketua DPCku tiba-tiba.

“Ups!”, agak kaget. “Hik..hik.. ana baru enam bulan ustadz, baru juga masuk materi akidah tauhid,” jawabku malu sambil cengengesan. “Ya, kalau boleh dibilang anak ingusan di tarbiyah githu… hehehe…,” ujarku berusaha membela diri.

“Tapi kayanya antum sudah lama ikut aktifitas amal jamai ya?” tanya ustadz Azri kepadaku. “Soalnya ana sering lihat antum di berbagai tempat kegiatan bakti social, nggak cuma di DPRa antum saja?”

“Iya, ustadz, ana sibuk banget. Kerja, dari pagi sampe malem. Maklum kuli.. hehehe… Takut halaqahnya nggak serius, jadi ana fikir biar ana aktif di kegiatan social kemasyarakatannya saja, ternyata tarbiyah point utamanya. Sekalipun agak terlambat, nggak apa-apa lach”

“Nah, ini dia ustadz, salah satu penyebab akhwat-akhwat kita keburu dinikahi ikhwan bukan tarbiyah,” tuduh Ridwan kepadaku.

“Maksudnya?”, tanyaku bingung.

“Ya, antum ini lah salah satu penyebabnya. Sudah kerja, punya kendaraan, manager pula status di kantornya. Masih juga belum mau nikah. Jangan marah dong kalau akhwat tarbiyah dinikahi sama ikhwan salafy. Antum terlalu idealis sih”, tuding Ridwan lagi kepadaku.

Aku makin mati kutu dibilang begitu, “Afwan, afwan akhi, ustadz, ana nggak idealis kok. Ana tidak pernah terpikir, kalau ana punya kriteria khusus terhadap akhwat yang akan ana nikahi. Masalahnya beda. Ini masalah target masa depan. Masa akhwatnya hebat ikhwannya jeblog, nanti ana malu khan. Dan ana juga nggak mau pusing, gara-gara mikirin uang untuk resepsi, untuk lahiran, pendidikan anak, makan sehari-hari dan lain sebagainya,” jelasku membela diri.

“Memang antum usianya berapa sekarang?” tanya ustadz Azri sambil nepuk-nepuk bahuku.

“Seperempat abad lebih dikit ustadz”, jawabku. “Belum tua banget khan?” tanyaku langsung kepada beliau.

Beliau cuma tersenyum dan berkata, “Belum, belum tua kok.” Sementara Ridwan ketua DPRaku sudah pegang perutnya menahan geli.

“Loch, antum kenapa? Kok kayanya geli banget dengar umur ana seperempat abad?” tanyaku ke Ridwan bingung.

Ustadz Azri menepuk lututku, “Dulu, waktu ana nikahi istri ana, ana baru berumur sembilan belas tahun akhi. Masih kuliah di LIPIA” terangnya sambil tersenyum teduh.

“Hah…” ternganga aku sambil takjub. “Sembilan belas tahun! Masih muda banget ustadz. Waduh, ana ketuaan dong ya?”

“Bukan tua lagi mas, udah engkong-engkong,” canda Ridwan sambil terus pegangi perutnya menahan geli dan “Ana aja udah punya anak dua waktu umur segitu”.

“Ya ampun, jangan-jangan hampir sebagian besar ikhwan kita seperti ana kali ya!” sergah aku masih dalam keadaan terkejut. “Pasti ustadz anak orang kaya kan, jadi kalau bingung dengan masalah keuangan tinggal minta bantuan?” tanyaku sambil terus berusaha membela diri.

“Alhamdulillah, ana di Jakarta sendirian akhi. Orang tua ana di Padang Pariaman. Di Kampung. Waktu itu ana tinggal di tempat paman ana. Ya sambil bantu-bantu beliau, ana juga jualan buku-buku Islam sambil kuliah di LIPIA karena ana yakin



Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah Telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu. (Qs. At-Thalaaq: 3)
” jelasnya panjang lebar sambil berusaha meyakinkan aku.

“Waduh, malu banget ana nih ustadz. Ana yakin, ikhwan-ikhwan kita memang terlalu idealis, bertahan dengan kejombloannya, karena terlalu khawatir seperti ana. MasyaAllah….”

“Makanya itu akhi, antum jangan sewot kalau akhwat-akhwat tarbiyah dinikahi ikhwan-ikhwan salafy. Nggak ada pilihan lain, sekalipun mungkin mereka tidak mau, tapi daripada jadi khawatir kali. Mau dibilang apa?” tuding Ridwan lagi kepadaku.

“Ya, iya juga sich, mungkin salah ana juga kali ya,” jawabku lirih.

“Ya, nggak salah antum aja, tapi semua ikhwan tarbiyah yang punya kekhawatiran berlebihan seperti antum, antum niatkan saja untuk segera menikah. Ana ada chanel nih. Antum mau nggak ana kenalin. Mad’unya istri ana,” tawar ustadz Azri serius sambil terus tersenyum, “Kayanya cocok dech sama antum”.

“Aduh ustadz, tapi ana tetep nggak bisa terima. Kalau mereka mau menikahi akhwat tarbiyah, jangan matikan dakwah mereka juga dong. Enggak sopan tuh namanya. Kita yang bangun dia yang nikmatin. Standard ganda banget sich! Manhajnya di benci, tapi akhwatnya doyan! Atau ana aja yang nikahin akhwat Salafy ya ustadz, biar mereka jadi baik hati dan lembut. Kan impas tuch!” ujarku kesel.

“Astaghfirullah akhi, sudahlah, jangan dipikirin yang kaya gitu. Pasti semuanya ada hikmahnya. Baik buat kita maupun buat mereka. Jangan biarkan ketidaksukaan antum terhadap mereka membuat antum tidak adil.



Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (Qs. Al-Maidah: 8 )

Kita do’akan, sekalipun mereka tidak beramal jama’i lagi dengan kita, mudah-mudahan ghirah dakwah mereka tidak mati. Ya minimal beribadah untuk suami dan keluarga mereka, kan sama saja, sementara mantan murabiyyah mereka mendapat pahala atas ilmu yang bermanfaat bagi mereka” terang ustadz Azri bijak.

“Iya, ya.. nggak ada untungnya buat ana. Itu sudah menjadi tanggung jawab mereka masing-masing. Mending ana focus ngurusin pekerjaan ana dan dakwah ana di manapun ana berada”, sadarku.

“Jangan lupa! bukan cuma ngurusin pekerjaan dan dakwah aja, tapi tuh, tawaran ustadz Azri diterima nggak, prediksinya cocok sama antum soalnya,” ingat Ridwan sambil rangkul bahuku.

Aku cuma mengangguk tanda setuju, sambil terus menyembunyikan malu.

“Loch, dengan akhwat Salafynya gimana?”, canda ustadz Azri, lanjutnya “Ada-ada aja antum.”

Dan aku makin menunduk malu.
Read more »

 

KABAR MEDIA

TARBAWI

TIPS 'n TRIK