MUTIARA HIKMAH

#Ibnu Mas’ud Ra: Aku tidak menyesal seperti penyesalanku terhadap sehari yang berlalu, yang berarti jatah usiaku berkurang, sementara amalku tidak bertambah.

Selamat Datang di Blog Pribadi I S N A E N I

Ikhwanul Muslimin Menang di Pemilu Mesir

Cairo - Ikhwanul Muslimin meraih 40 persen suara dalam penghitungan kotak suara hasil pemilihan umum pertama usai tumbangnya Presiden Husni Mubarak.

Keterangan tersebut disampaikan sumber tepercaya, Rabu, 30 November 2011 waktu setempat, setelah panitia pemungutan berhasil mengumpulkan hampir seluruh kotak suara yang ada.

Meski belum dinyatakan 100 persen memenangi perebutan kursi parlemen, jelas sumber, organisasi yang didirikan oleh intelektual Hassan al-Banna ini diperkirakan akan menguasai mayoritas kursi parlemen. Namun keputusan tersebut masih menunggu enam pekan lagi.

Pemilu putaran pertama yang berlangsung pada Senin dan Selasa diwarnai kekerasan. Bahkan sejumlah orang tewas akibat bentrok dengan aparat kepolisian di Lapangan Tahrir. Pemungutan suara ini juga merupakan yang pertama kalinya digelar sejak Presiden Husni Mubarak jatuh pada Februari lalu.

Total kursi yang diperebutkan oleh partai-partai politik sebanyak 498 kursi. Seluruhnya diperebutkan oleh wakil-wakil partai dan calon individu.

"Partai Keadilan dan Kebebasan (FJP) unggul di beberapa provinsi dalam pemungutan suara putaran pertama mengalahkan Ikhwanul Muslimin," ujar seorang sumber di FJP.

Penghitungan hasil akhir pemungutan suara putaran pertama Senin dan Selasa diharapkan akan diketahui hari ini. Pemungutan suara putaran pertama berlangsung di sembilan provinsi, termasuk di Kairo, yakni Alexandria, Port Said, Damietta, Luxor, dan Assiut.

Basil Adel, anggota Partai Rakyat Mesir Bebas, mengatakan sampai sejauh ini penghitungan suara di Kairo baru mencapai 20-30 persen. Menurut dia, Ikhwanul Muslimin berhasil mengeduk dukungan 40-50 persen di Kairo. Sementara partai ultrakonservatif Partai Islam al-Nour hanya meraih 5-7 pesen suara di Kairo.

Sumber: www.tempo.co
Read more »

Dua Tuntutan Mihwar Muasasi

Oleh : KH. HILMI AMINUDDIN
Ketua Majelis SYuro PKS

Secara mihwar dakwah kita sekarang berada dalam posisi mihwar muasasi (poros pelembagaan). Seperti sering saya katakana bahwa mihwar muasasi adalah muqaddimah dari mihwar daulah(poros Negara). Karena itu setiap agenda, perencanaan, proyeksi-proyeksi, dan langkah-langkah dalam mihwar ini seluruhnya harus diperhitungkan, apakah bisa mengantarkan dakwah kemihwar daulah bahkan mempercepatnya.

Mihwar muasasi yang tuntutannya adalah untuk bisa mengantarkan jama’ah dan dakwah ini menuju mihwar daulah menuntut persyaratanpersyaratan berikut:

1. Mihwar Basyari
Pertama, adalah mihwar basyari, yaitu satu poros hubungan kemanusiaan dalam jama’ah ini bahkan antara setiap potensi umat Islam.

Al-Mahabbah wal Ulfah
Mihwar basyari ini harus dipenuhi mahabbah wal ulfah. Dipenuhi rasa cinta dan keakraban. Rasa cinta yang bukan hanya dipendam dalam hati, tetapi nampak dalam kehidupan yang akrab satu dengan yang lainnya.

Ash-Shilah wat-Tawashul
Mihwar basyari ini harus diwarnai dengan ash-shilah wat-tawashul. Selalu memelihara hubungan komunikasi, saling menziarahi, saling telepon, saling kirim SMS dengan segala wasail al-haditsiyah nya. Segala prasarana modern kita gunakan agar setiap potensi dakwah selalu dalam keadaan shilah wat-tawashul. Jangan sampai mahabbah wal ulfah hanya terefleksikan dalam kerinduan-kerinduan jarak jauh tanpa direalisir dalam hubungan dan komunikasi yang kontinyu. Di daerah manapun berada, di dalam posisi apapun kita bertugas dan kondisi apapun, mahabbah wal ulfah harus bisa merefleksikan ash-shilah wat-tawashul.

At-Tasyawur wat-Tafahum
Dalam poros hubungan kemanusiaan ini, kita harus selalu mengembangkan at-tasyawur wat-tafahum. Kita secara fitri dikaruniai oleh Allah SWT potensi dan kafa’ah yang berbeda-beda,syakilah yang berbeda-beda. Agar setiap syakilah, kafa’ah, dan khibrah kita berpadu dan teratur dalam langkah-langkah amal jama’i, maka kita harus selalu tasyawur wat-tafahum. Bermusyawarah untuk tukar menukar pikiran, pengalaman, dan ide, akhirnya melahirkan sebuah agenda dan rencana bersama, dengan masing-masing mengerahkan setiap syakilah, kafa’ah, dankhibrah yang dimilikinya. Ini tidak mungkin dilakukan kecuali bila kita selalu melakukantasyawur yang kemudian diikuti dengan tafahum. Tasyawur wat-tafahum merupakan mihwar basyari, poros hubungan kemanusiaan yang dibutuhkan untuk membangun amal jama’i yang kokoh, baik dan produktif.

At-Ta’awun wat-Takaful
Tasyawur wat-tafahum harus diikuti pula dengan ta’awun wa takaful. Saling kerjasama dan saling sepenanggungan, sehingga bukan saja terjadi tauhidu shaf tetapi juga tauhidu juhud. Seluruh juhud, upaya dan usaha kita, terkonsentrasikan pada program yang sudah disepakati bersama. Melalui semangat ta’awun wa takaful yang didahului oleh tasyawur wat-tafahum.

Ad-Da’m wal Isnad
Dalam poros hubungan kemanusiaan ini harus selalu memperhatikan ad-da’m wal isnad,dukungan dan back-up. Betapapun sudah ada pembagian tugas sesuai dengan job-deskripsi yang sudah ditentukan, tetapi tidak boleh hanya khusyu dengan kerja sendiri kemudian sama sekali mengabaikan dan tidak memperhatikan kerja ikhwah lain yang mungkin perlu dukungan kita. Minimal do’a, ide, bahkan dukungan potensi materiil kita. Walaupun pembiayaan bidang kita belun cukup, tetapi kita harus melihat jangan-jangan ada yang lebih tidak cukup dari kita. Oleh karena itu ad-da’m wal isnad,semangat saling mendukung dan mem-back up akan tugas masing-masing harus dihidup suburkan dalam konteks hubungan antar manusia, antar personil di lingkungan ikhwan dan akhwat.

2. Mihwar Idari
Kemudian mihwar jama’i dakwah harus didukung oleh mihwar idari, poros manajeman.

Ta’zizul Intima’
Idariyah kita pada hakekatnya diselenggarakan dengan pendekatan ta’zizul intima untuk mengokohkan dan membuktikan komitmen kita kepada dakwah ini. Manajemen dakwah kita pertama kali harus melahirkan ta’zizul intima’, pengokohan komitmen bukan malah membuyarkan komitmen. Ini adalah tuntutan rabbani. Al-Quranul karim menyatakan,

“Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah Lembut terhadap mereka. sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu ma'afkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu Telah membulatkan tekad, Maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.” (QS. 3: 159)

Saya ingatkan bahwa sesudah sampai ke azm yang dibangun melalui rahmat Allah SWT, dan rahmat Allah tidak mungkin diraih kecuali dengan peningkatan kualitas ta’abud wa taqrubkepada Allah SWT sehingga menjadi orang-orang yang mustahiqiina birahmatillah, banyak menerima rahmat Allah, dengan rahmat Allah itu menjadi linta lahum, hubungan di antara kita menjadi penuh dengan kelembutan, kesantunan, keakraban, dan kemesraan. Sebaliknya, na’udzubillah, bila hubungan itu, ghalizal qolb, diwarnai dengan kekakuan muamalah, kegersangan hati, kerigidan dalam interaksi, potensi akan berantakan.

Maka, kesadaran akan kekurangan dan kelemahan diri, serta kesadaran akan saling mem back-up, memperbaiki kelemaha itu akan menimbulkan fa’fu anhum. Setelah memaafkan dan tanpa diminta kemudian memintakan ampun dari Allah, wastaghfirlahum. Dengan kondisi seperti itu insya Allah, musyawarah kita akan menjadi produktif, wasyawirhum fil amri. Musyawarah itu menghasilkan azm. Fa idza azamta fa tawakkal ‘alallah. Dan itulah yang akan mendapat dukungan dari Allah SWT. Manajemen dakwah kita harus melahirkan pengokohan kepada komitmen, bukan malah merusak komitmen. Naudzubillahi min dzalik.

An-Nash-hu wat-Tasdid
Dalam mihwar idari harus ada semangat an-nash-hu wat-tasdid. Yaitu saling member nasihat untuk meningkatkan akurasi dalam menggunakan dan mengarahkan potensi, dalam memilih pilihan aktivitas-aktivitas dalam mengarahkan potensi kita secara akurat melalui prosestawashau bil haqqi wa tawashau bi-shabri wa tawashau bil marhamah.

Tawashau bil haqqi untuk menjaga kemungkinan penyimpangan-penyimpangan. Kemungkinan melemahnya potensi-potensi kita dari yang haq bisa ditangkal dengan tawashau bi shabri. Dalam menghadapi tantangan dan kesulitan, bisa saja terjadi efek-efek kelemahan. Mungkin secara maknawi, minimal gamang menghadapi tantangan berat, mungkin secara fikri ragu untuk menggapai cita-cita dakwah, mungkin secara fisik menjadi lesu. Di sinilah perlunya An-Nash-hu wat-Tasdid melalui tawashau bi shabri. Begitu juga dalam perjalanan dakwah, kita akan menemui resiko-resiko, na’udzubillah, musibah-musibah, kesulitan-kesulitan. Sudah barang tentu kita tidak kan membiarkan ikhwan dan akhwat menghadapi kesulitan tanpa sentuhan-sentuhan tawashau bil marhamah.

Tawashau bil marhamah untuk menghindarkan potensi kita terjebak kepada kesulitan dan kelesuan yang diakibatkan kesulitan-kesulitan hidup. Mungkin sekarang yang paling menonjol kesulitan hidup secara ekonomi. Dengan tawashau bil marhamah, betapapun beratnya krisis yang kita hadapi, potensi dakwah tetap tegar dan segar bugar, bisa menunaikan tugas-tugasnya dengan baik.

At-Tadrib wa Ta’hil
Dalam melaksanakan tugas-tugas, dalam menggerakkan potensi-potensinya, dakwah harus punya sifat at-Tadrib wa Ta’hil, memberikan pelatihan dan peningkatan kafa’ah. Dengan demikian setiap potensi kita terlatih dan berkeahlian. At-Tadrib wa Ta’hil adalah pendekatan manajerial yang ketiga yang selalu harus kita perhatikan sehingga setiap ikhwan dan akhwat dalam melaksanakan tugas-tugasnya justru merasa dalam rangka meningkatkan potensi, kafa’ah dan khibrahnya.

Al-Amaliyyah wal Intajiyyah
Pendekatan idariyah keempat adalah bagaimana dakwah selalu menggerakkan Amaliyyah wal Intajiyyah. Kita komitmen kepada dakwah dan jama’ah ini melalui tarbiyah. Dan tarbiyah kita merupakan tarbiyah amaliyyah wal intajiyyah. Bukan tarbiyah tsaqofiyah bahtah, hanya meningkatkan wawasan islamologi semata. Tarbiyah kita selain meningkatkan wawasan keilmuan juga meningkatkan wawasan kemampuan aplikasi dalam amal ibadah.

Oleh karena itu manajemen kita harus memperkirakan setiap peningkatan wawasan keilmuan langsung terefleksikan dalam amaliyah islamiyah atau operasional maidaniyah. Sehingga tidak ada potensi yang wuquf atau potensi yang statis dan diam di tempat.

Wal intajiyah, setiap langkah program harus dilihat oleh manajemen tingkat produktivitasnya. Jangan asal kerja, sebab pekerjaan yang tidak produktif berarti manajemen sudah memubazirkan potensi.

At-Tathwir wat Tawrits
Mihwar idari kita dalam amal jama’i adalah at-tathwir wat tawrits, pengembangan dan pewarisan. Dakwah kita bukan dakwah yang dilandasi oleh geografis dan demografis. Dakwah kita tidak dibatasi oleh jadwal waktu, tetapi berlangsung terus hingga yaumil qiyamah, yang memerlukan estafeta antar generasi. Karena itu manajemen dalam meletakkan program-program dan agenda-agendanya harus sekaligus mengandung at-tathwir, pengembangan potensi agar lebih mampu menyongsong masa depan, sekaligus juga at-tawrits, khibrat as-salaf yang bisa diwariskan atau ditransfer kepada khalaf. Sehingga dalam dakwah ini tidak ada ilmu simpanan sebagaimana dikenal dalam ilmu persilatan. Seluruh khibrat wa kafa’ah harus bisa diwariskan kepada generasi berikutnya. Pewarisan juga bukan yang muqallid, yang statis. Tetapi pewarisan yang muthawwir, pewarisan bisa dikembangkan. Tathwir Khibrat wal kafa’at harus sekaligus dengan tawrits khibrat wal kafa’at. Sehingga dengan demikian poros amal jama’i dalam jama’ah ini bisa kita pertahankan kegairahannya, dinamikanya, dan produktivitasnya secara baik. Insya Allah.
Read more »

Kantor Bupati Dikirimi Crude Oil

INDRAMAYU, (KC).- Gara-gara kasus pencemaran crude oil (minyak mentah) dinilai tak pernah diusut tuntas oleh pemerintah setempat, petambak dan nelayan nekat ngontrog sejumlah instansi, Senin (28/11).

Aksi para petani tersebut mendapat sokongan dari aktivis lingkungan dari Komunitas Masyarakat Pesisir Indramayu (Kompi). Mereka turut serta dalam rombongan petambak dan nelayan yang melakukan aksi tersebut.
Saat itu, mereka mengirimkan paket berupa kantung-kantung berisi minyak mentah ke kantor Bupati Indramayu, DPRD, Kantor Lingkungan Hidup dan kantor-kantor pemerintah lainnya. Kontan aksi tersebut sempat mengundang perhatian para pegawai pemerintah di lingkungan kantor setempat.

Tindakan spontan petambak dan nelayan tersebut sebagai bentuk kekecewaan atas tingginya pencemaran akibat tumpahan minyak mentah di sepanjang wilayah pesisir Indramayu. Mereka pun kecewa karena kasus pencemaran yang telah merugikan petani tambak dan nelayan itu tidak pernah diusut penyebabnya oleh pemkab dan instansi setempat serta pihak terkait lainnya.

Aksi pengiriman paket crude oil yang dilakukan sejumlah petani tambak dan nelayan terlebih dulu mendatangi kantor Kecamatan Pasekan kemudian Dinas Perikanan dan Kelautan dan Kantor Pelabuhan Indramayu. Mereka memperlihatkan jaring-jaring miliknya yang rusak akibat pencemaran.
Crude oil yang ditemukan di sepanjang pesisir pantai Indramayu selanjutnya dibawa ke Kantor Perkebunan dan Kehutanan, Kantor Lingkungan Hidup, Kantor Kecamatan Indramayu dan berakhir di kantor Bupati dan DPRD setempat. Ditempat itu, mereka langsung menyerahkan sebagian paket kantung plastik berisi berisi crude oil.

Menurut salah satu petani tambak dan nelayan, Latif (46 tahun), warga Desa Pabean Udik, Kecamatan Indramayu, kejadian serupa di lapangan telah terjadi enam pencemaran akibat ceceran crude oil di laut dan termasuk areal tambak sejak Januari sampai November 2011. Dan tiga kasus pencemaran terakhir yakni terjadi sepanjang bulan November yakni pada tanggal 12 dan 22 di pantai Balok dan Payang Desa Pabean Ilir Kecamatan Pasekan dan tanggal 27 ditemukannya ceceran minyak mentah di sekitar sero berjarak saekira 800 meter dari pantai Balongan.

"Akibat beberapa kejadian pencemaran itu menyebabkan kematian ikan, udang, dan biota lainya. Bahkan hasil tangkapan nelayan juga menurun drastis karena jaring nelayan terkena lumuran minyak mentah. Pencemaran meluas hingga ke wilayah sero yang berjarak hingga 800 meter dari bibir pantai," katanya.
Meski pencemaran itu telah banyak merugikan nelayan, namun hingga saat ini tidak ada pihak yang bertanggung jawab. Padahal di Indramayu sudah jelas terdapat banyak kegiatan tambang minyak berupa eksplorasi dan pengolahan oleh Pertamina EP Region Jawa dan Pertamina RU VI Balongan.

Sementara itu, Ketua Komisi D DPRD Indramayu, Syaefudin menyatakan, dengan adanya temuan ceceran crude di sekitar laut Indramayu ini, pihaknya akan melakukan mediasi dengan pihak pelaku migas yang ada di Kab. Indramayu, seperti PT Pertamina (Persero) RU IV, EP dan TTU Balongan, bersama masyarakat nelayan dan pihak lainnya. "Ini persoalannya biar jelas. Sekaligus juga kalau itu benar, kenapa sih pihak pelaku migas tidak secara jantan mengaku dan siap bertanggung jawab. Karena kalau menutup diri, maka upaya untuk pencarian dan solusi untuk mengatasi persoalan ini akan sulit. Jadi kami ingin adanya keterbukaan dari pihak pelaku migas," tegas Syaefudin.

Untuk itu, tegas Syaefudin, dalam waktu dekat pihaknya akan melakukan pemanggilan untuk melakukan dengar pendapat. "Pemanggilan ini perlu dilakukan, agar terang benderang. Sekaligus pelaku migas juga kami harapkan, ada keterbukaan terakait persoalan pencemaran ini," harapnya.

Sumber: Kabar-Cirebon.com
Read more »

Dana Bansos Digunakan Pilkada Hingga Pilpres

Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan M Romahurmuziy menilai, dana bantuan sosial yang ada dalam Anggaran Pendapatan Belanja Negara atau Daerah memang menguntungkan petahana. Tanpa perlu diselewengkan pun, kata Romy, dana itu menguntungkan kepala daerah yang ingin maju lagi dalam pemilihan berikutnya.

"Bansos sangat besar kemungkinannya mendongkrak popularitas petahana dan itu digunakan dari tingkat pemilihan di Kabupaten sampai Pemilihan Presiden," kata Romy di Senayan, Jakarta, Senin 28 November 2011.

Romy lalu menyebut penggelontoran dana Bantuan Langsung Tunai (BLT) contohnya. Sebelum Pemilihan Presiden digelar pada 2009 lalu, pemerintah mengucurkan hibah Rp300 ribu untuk warga tidak mampu. "Jadi, dengan alasan apa pun, ini sebuah risiko dari masih dibolehkannya petahana maju (tanpa mengundurkan diri terlebih dulu)," katanya.

Sebenarnya, kata Romy, UU sudah mengatur petahana yang ingin maju lagi di pemilihan harus mengundurkan diri. Namun Mahkamah Konstitusi kemudian menyatakan, hanya perlu cuti saat mengikuti proses pemilihan, tak perlu mengundurkan diri.

Karena itu, Romy menilai, tanpa diselewengkan pun, dana bansos sangat membantu petahana. Romy menyatakan, ada dua kemungkinan dana bansos ini bisa lolos masuk dalam APBD. Pertama, eksekutif berhasil 'menyelipkan' dana itu di APBD atau kedua, bersepakat dengan DPRD.

Meski begitu, Romy setuju langkah BPK mengusut sebagian dari dana bansos 2007-2010 sebesar Rp300 triliun telah diselewengkan. "BPK harus menyampaikan klarifikasi sebagai lembaga auditor, jangan sampai terbangun opini untuk hal yang sifatnya masih dugaan atau asumsi. Ini didasarkan pada audit yang dilakukan secara akurat karena 300 triliun rupiah itu bukan angka yang sedikit jika dibagi 50 kabupaten itu rata-rata sudah 6 miliar," kata Romy. "Dari total 300 triliun rupiah itu, berapa yang diselewengkan, berapa yang sebenarnya manfaat politiknya dipetik tanpa harus diselewengkan."

Jangan sampai, kata Romy, dana bansos yang sebenarnya bermanfaat itu kemudian dihilangkan sama sekali. "Mengacu pada empat jenis belanja, maka belanja modal dan belanja sosial harusnya memang yang paling tinggi. Jadi, kita sulit mengatakan bahwa ini harus dikurangi," kata Romy.

Sementara, Wakil Ketua Umum PPP Lukman Hakim Saifuddin menyatakan, praktik dana bansos yang menyalahi peraturan harus ditindak tegas. "Hasil temuan BPK tersebut harus dibawa ke proses hukum. Jadi, temuan BPK bisa disampaikan ke DPR untuk dapat ditindaklanjuti, atau kedua, atau disampaikan ke aparat penegak hukum seperti kepolisian, kejaksaan atau KPK," katanya.


Sumber: VivaNews.com

Read more »

Komisi C Sidak Sekolah Penahan Ijazah

LEMAHWUNGKUK, (KC).- SMA-SMA negeri yang hingga kini masih menyimpan ijazah milik siswanya karena masih ada tunggakan pembayaran agar diberikan saja kepada pemiliknya. Soalnya tidak ada keuntungan bagi sekolah dengan menyimpan ijazah milik siswanya yang telah lulus.

Hal tersebut dikatakan Wakil Ketua Komisi C DPRD Kota Cirebon, H. Sumardi saat melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah SMA negeri yang masih menyimpan ijazah milik siswanya yang telah lulus, Kamis (24/11). Sidak H. Sumardi dengan mendatangi SMA Negeri 8 dan SMA Negeri 3 didampingi anggota, Agus Talik.

"Sudah berikan saja kepada siswa, toh tidak ada untungnya bagi sekolah dengan menyimpan ijasah," kata Sumardi.
Terkait dengan nilai tunggakan, Sumardi maupun Agus sependapat jika hal itu tidak masalah bagi sekolah. Bahkan pihaknya menyayangkan Dinas Pendidikan yang tidak merencanakan atau menghitung terhadap persoalan tersebut yang selalu terjadi dalam setiap tahun.

"Harusnya di awal-awal sudah diprediksikan anggarannya untuk diberikan kepada siswa tidak mampu, apalagi dalam setiap tahun siswa yang menunggak hingga ijazahnya ditahan masih terjadi," paparnya. Seperti diketahui sekitar 300-an lebih ijazah milik siswa di beberapa SMA negeri masih tersimpan akibat memiliki tunggakan ketika masih mengikuti kegiatan belajar mengajar yang belum juga diselesaikan hingga lulus.

Dalam sidak pertama, Sumardi dan Agus Talik mendatangi SMA Negeri 8. Diketahui masih ada 40 lembar ijazah yang terpaksa disimpan pihak sekolah mengingat ada tunggakan yang belum diselesaikan. Rata-rata dana sumbangan pendidikan per bulan dan sumbangan awal tahun.

"Selama saya menjadi kepala sekolah sudah banyak yang diberikan kepada orang tuanya yang datang ke sekolah dan menyatakan ketidakmampuannya. Saat ini masih tersisa 40 lembar ijazah. Namun sekolah tidak memungkinkan jika mengcover semua ijasah yang masih tersimpan," kata Nendi, Kepala SMA Negeri 8 ketika menerima kedatangan anggota Komisi C.
Menurut Nendi, adanya tunggakan siswa yang telah lulus hingga ijazahnya terpaksa disimpan berdampak pada operasional sekolah. Ada beberapa operasional yang akhirnya tidak tercover. Hanya jika ada orang tua siswa yang datang dan menyatakan diri tidak mampu, pihaknya tetap melayani dan memberikan ijazah tersebut.

Sementara sidak berikutnya dengan mendatangani SMA Negeri 3 diperoleh data masih tersimpan 15 ijazah milik siswa yang telah lulus. Dari total lembar ijazah yang masih tersimpan, beberapa di antaranya milik siswa yang masih ada tunggakan. Sedangkan lainnya karena belum ditandatangani atau cap tiga jari.

"Sebetulnya kami sudah berupaya dengan mengirimkan surat kepada orang tuanya agar ijazah yang tersimpan di sekolah untuk diambil. Bahkan, sampai didatangi ke rumahnya. Namun tidak ada yang mengambil," kata Hj. Ety Nur Rochaeni, Kepala SMA Negeri 3.

Pihaknya tidak merasa keberatan apabila harus diserahkan, meski masih ada tunggakan. Pasalnya nilai tunggakan itu tidak berpengaruh terhadap operasional sekolah selama kegiatan sekolah sudah sesuai dengan rencana kegiatan sekolah (RKS).(C-18)

Sumber: kabar-cirebon.com
Read more »

6 Prinsip Keimanan Kepada Takdir

Rasulullah bersabda,
“Andaikata engkau berinfak di jalan Allah seukuran gunung Uhud, niscaya Allah tak akan menerimanya darimu hingga engkau beriman kepada Qadar.” (HR. Ibnu Hibban, no.727 )
Saudaraku…

Ini menunjukkan betapa pentingnya masalah ini – yakni: iman kepada qadar- bahkan merupakan suatu keharusan karena ia adalah termasuk rukun iman. Rasulullah pernah ditanya oleh Jibril, “Apakah iman itu?“ di antara isi jawaban beliau yaitu, “Beriman kepada qadar yang baik maupun yang buruk.” (HR. al-Bukhari ).

Lalu, apakah yang dimaksud dengan “Qadar” itu? Syaikh Muhammad bin Shalih Utsaimin dalam bukunya “Syarh Ushul al-Iman” mengatakan, “al-Qadar adalah takdir Allah untuk seluruh makhluk yang ada sesuai dengan Ilmu dan Hikmah-Nya.”
Dalam rangka memahami hal penting ini, berikut ini kami kemukakan 6 prinsip dalam masalah ini.

Prinsip Pertama:
Kita wajib mengimani bahwa Allah mengetahui segala sesuatu secara global maupun terperinci baik yang terkait dengan perbuatan-Nya maupun perbuatan para hamba-Nya. Kita juga wajib mengimani bahwa Allah telah menulis hal itu di Lauh Mahfuzh.


Allah berfirman, artinya, “Apakah kamu tidak mengetahui bahwa Sesungguhnya Allah mengetahui apa saja yang ada di langit dan di bumi?; bahwasanya yang demikian itu terdapat dalam sebuah kitab (Lauh Mahfuzh). Sesungguhnya yang demikian itu amat mudah bagi Allah.” (QS. al-Hajj: 70).


Abdullah bin Umar berkata, “Aku pernah mendengar Rasulullah bersabda, ‘Allah telah menulis (menentukan) takdir seluruh makhluk sebelum menciptakan langit dan bumi 50 ribu tahun’” (HR. Muslim).

Prinsip Kedua:
Kita wajib mengimani bahwa seluruh yang ada tidak akan ada, kecuali dengan kehendak Allah, baik yang berkaitan dengan perbuatan-Nya maupun perbuatan makhluk-Nya.
Allah berfirman, artinya, “Dan Tuhanmu menciptakan apa yang Dia kehendaki dan Dia pilih…” (Qs. al-Qashash: 68)


Allah juga berfirman, artinya, “Kalaulah Allah menghendaki, maka Dia memberikan kekuasaan kepada mereka terhadap kamu, lalu pastilah mereka memerangimu..” (Qs. an-Nisa: 90).

Prinsip Ketiga:
Kita wajib mengimani bahwa seluruh yang ada, zatnya, sifatnya, dan geraknya diciptakan oleh Allah.
Allah berfirman, artinya, “Allah menciptakan segala sesuatu dan Dia memelihara segala sesuatu” (Qs. az-Zumar: 62)


Allah juga berfirman, artinya, “Dan Dia telah menciptakan segala suatu dan Dia menetapkan ukuran-ukurannya dengan serapi-rapinya” (QS. al-Furqaan: 2). Allah berfirman tentang nabi Ibrahim yang berkata kepada kaumnya, artinya, “Padahal Allah lah yang menciptakan kamu dan apa yang kamu perbuat itu” (QS. ash-Shaffat: 96).

Prinsip Keempat:
Iman kepada takdir tidak menafikkan kehendak dan kemampuan manusia
Allah berfirman tentang kehendak manusia, artinya, “Maka barangsiapa menghendaki, niscaya ia menempuh jalan kembali kepada Rabnya” (QS. an-Naba: 39). Allah berfirman tentang kemampuan manusia, artinya, “Maka bertakwalah kamu kepada Allah menurut kesanggupanmu, dengarlah dan taat…” (QS. at-Taghabun: 16)


Allah juga berfirman, artinya, “Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala dari kebajikan yang dikerjakannya serta mendapatkan siksa dari (kejahatan) yang dikerjakan…” (QS. al-Baqarah: 286).


Saudaraku…
Bukankah manusia mengetahui bahwa dirinya mempunyai kehendak dan kemampuan untuk mengerjakan atau meninggalkan sesuatu? Bukankah pula ia dapat membedakan antara kemauannya (seperti berjalan) dan yang bukan kehendaknya (seperti gemetar)? Namun perlu diketahui dan diyakini bahwa kehendak serta kemampuan seseorang itu akan terjadi dengan masyiah (kehendak) serta qudrah (kemampuan) Allah. Allah berfirman, artinya, “(yaitu) bagi siapa di antara kamu yang mau menempuh jalan yang lurus. Dan kamu tidak dapat menghendaki (menempuh jalan itu) kecuali apabila dikehendaki Allah, Tuhan semesta alam.” (QS. at-Takwir: 28-29)


Dengan demikian, adalah sesat pendapat orang yang mengatakan bahwa manusia itu terpaksa atas perbuatannya, tidak mempunyai iradah (kemauan) dan qudrah ( kemampuan). Sesat pula pendapat orang yang mengatakan bahwa manusia dalam perbuatannya ditentukan oleh kemauan serta kemampuannya, kehendak serta takdir Allah tidak ada pengaruhnya sama sekali.

Prinsip Kelima:
Iman kepada takdir bukan alasan untuk meninggalkan kewajiban atau untuk mengerjakan maksiat.
Apakah iman kepada takdir berarti memberi alasan untuk meninggalkan kewajiban atau untuk mengerjakan maksiat? Jawabannya adalah “tidak“.
Perhatikan firman Allah, artinya, “Orang-orang yang mempersekutukan Tuhan, akan mengatakan: ‘Jika Allah menghendaki, niscaya kami dan bapak-bapak kami tidak mempersekutukan-Nya dan tidak (pula) kami mengharamkan barang sesuatu apapun.’ Demikian pulalah orang-orang sebelum mereka telah mendustakan (para Rasul) sampai mereka merasakan siksaan Kami. Katakanlah: ‘Adakah kamu mempunyai sesuatu pengetahuan sehingga dapat kamu mengemukakannya kepada kami?’ kamu tidak mengikuti kecuali persangkaan belaka, dan kamu tidak lain hanyalah berdusta.” (QS. al-An’am: 148).

Kalaulah alasan mereka dengan takdir itu dibenarkan, tentu Allah tidak akan menjatuhkan siksa-Nya. Perhatikan juga firman Allah, artinya, “(mereka Kami utus) selaku rasul-rasul pembawa berita gembira dan pemberi peringatan agar supaya tidak ada alasan bagi manusia membantah Allah sesudah diutusnya rasul-rasul itu. Dan adalah Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (QS. an-Nisa’: 165).


Kalaulah seandainya takdir dapat dibuat alasan bagi orang-orang yang salah, maka tentulah Allah tidak menafikannya dengan mengutus para rasul, karena menyalahi sesuatu setelah terutusnya para rasul jatuh pada takdir Allah juga.

Prinsip Keenam:
Keimanan yang benar terhadap takdir Allah memiliki buah yang baik bagi pelakunya. Diantara buahnya adalah:

1. Bersandar kepada Allah ketika mengerjakan sebab-sebab, tidak bersandar kepada sebab itu sendiri, karena segala sesuatu ditentukan dengan takdir Allah.

2. Kita tidak lagi mengagumi diri ketika tercapai apa yang dicita-citakan. Karena tercapainya cita-cita merupakan nikmat dari Allah yang dikarenakan takdir-Nya yaitu sebab-sebab keberhasilan. Dan mengagumi diri akan dapat melupakan syukur nikmat ini.

3. Akan timbul dalam diri –insyaallah– ketenangan serta kepuasan jiwa terhadap seluruh takdir yang berlaku, tidak gelisah karena hilangnya sesuatu yang disukai atau datangnya sesuatu yang tidak disukai. Karena dia tahu bahwa hal itu ditentukan dengan takdir Allah yang memiliki langit dan bumi dan bahwa hal itu akan terjadi dengan pasti.


Saudaraku…
Kita tutup tulisan ini dengan firman Allah. Allah berfirman, artinya, “Tiada suatu bencana pun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauhul Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah. (kami jelaskan yang demikian itu) supaya kamu jangan berduka cita terhadap apa yang luput dari kamu, dan supaya kamu jangan terlalu gembira (yakni: gembira yang melampaui batas yang menyebabkan kesombongan, ketakaburan dan lupa kepada Allah) terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi membanggakan diri” (QS. al-Hadid: 22-23). Semoga bermanfaat. Wallahu a’lam bish shawab


[Sumber:
Al-Shofwah]

Read more »

Jadilah Kader Terlatih

Partai Keadilan Sejahtera adalah partai kader. Pimpinan PKS diberbagai level tidak boleh lelah menyiapkan seluruh perangkat-perangkat kaderisasi. Kader-kader PKS harus menjadi kader-kader terlatih agar sanggup menghadapi segala bentuk kompetisi. Hanya kader-kader terlatihlah yang sanggup memikul beban dakwah.

Demikian wejangan (taujih) yang disampaikan Ketua Majelis Syuro PKS, KH Hilmi Aminuddin dihadapan fungsionaris Dewan Pengurus Pusat (DPP) PKS Bidang Wilayah Dakwah Banten, DKI Jakarta, dan Banten (Wilda Banjabar) belum lama ini di Padepokan Madani, Lembang Bandung.

Menurut Hilmi, dalam setiap merancang program atau rencana kerja, maka terlebih dahulu harus melihat kedalam atau internal organisasi. Sebab dengan mengenali potensi internal itulah nantinya bisa diperhitungkan apa saja langkah-langkah keluar organsasi. Berbicara tentang potensi internal, lanjut Hilmi, maka sejatinya yang utama dan pertama adalah kader. Sebagai partai kader, maka kewajiban segenap aktifis PKS harus mempersiapkan perangkat-perangkat kaderisasi partai.

Sebuah keniscayaan jika setiap fungsionaris partai kader terlibat penuh dalam langkah-langkah panjang menyiapkan kader. Kalau bukan organisasi kader, tidak ada perlunya menyiapkan langkah-langkah begitu panjang, menyiapkan personel dakwah. Dan sudah barang tentu, output yang diinginkan adalah kader-kader terlatih di segala bidang. Jika dia lebih condong atau diproyeksikan ke bidang sosial, maka jadilah kader yang terlatih dan menguasai persoalan-persoalan di bidang sosial. Jika dia menjadi politisi baik sebagai anggota legislatif maupun kepala daerah, maka dia harus terlatih saat berhadapan atau berkomunikasi dengan publik.

“Politisi harus bisa menguasai public speaking, sebagai bagian dari komunikasi dengan rakyat luas. Saya sering mendengar, masih banyak aleg-aleg kita banyak yang tidak “bunyi” di DPR/DPRD. Atau kalaupun bunyi malah meninggalkan persoalan,” ujar Hilmi.

Indonesia di era demokrasi seperti saat ini menyajikan ruang dan peluang terbuka bagi siapapun. Bagi PKS, demokrasi bisa dimaknai sebagai ruang-ruang yang harus dimasuki untuk mendapatkan peluang-peluang yang terbuka itu. Dan untuk bisa menangkap banyak peluang itu diperlukan keterampilan dan kualitas agar bisa berkompetisi.

Sebagai kader dakwah, maka kader PKS harus siap berkompetisi untuk menjadikan al haq (kebenaran) menjadi sesuatu yang dominan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Sebaliknya jika gagal menampilkan al haq dalam pentas kehidupan bangsa, maka kebatilanlah yang akan dominan dan menguasai kehidupan bangsa ini.

Sebagai syarat memiliki daya saing, pengalaman di lapangan sebagai medan latihan, adalah hal mutlak untuk menghasilkan kualitas dan profesionalitas dalam berkompetisi. Oleh karena itu jangan pernah lewatkan berbagai sarana latihan termasuk melatih kepedulian dan keterampilan membantu masyarakat di lokasi-lokasi bencana. Dalam mitigasi bencana itu dibutuhkan kesiapsiagaan, kemampuan berkoordinasi serta menyelesaikan masalah di lapangan. Dan itu adalah sarana terbaik untuk meningkatkan capacity building kader. Ibarat intan sinarnya akan muncul jika selalu digosok.

“Saya terkesan dengan sebuah kalimat yang terpampang di gedung Markas Kopassus TNI AD, Cijantung yang berbunyi, kami bukan prajurit terbaik namun kami adalah prajurit terlatih”, demikian Hilmi menyontohkan.

Ia pun meminta Wilda mendorong struktur di wilayah-wilayah maupun di daerah-daerah agar mempersiapkan kader-kadernya dengan berbagai macam pelatihan-pelatihan. Hal itu dimaksudkan agar kader memiliki kemampuan qudrot ala tahammul atau kemampuan memikul beban. (SL)
Read more »

DPRD Kota Cirebon Dipaksa Setujui Pembentukan Provinsi Cirebon

Cirebon- DPRD Kota Cirebon dituntut memberikan persetujuannya terkait usulan pembentukan Provinsi Cirebon. Tuntutan ini datang dari seklompok pengunjuk rasa di depan gedung DPRD Kota Cirebon, Jalan Siliwangi Jawa Barat.

Wakil Ketua Presidium Pembentukan Provinsi Cirebon (P3C) Syukur Soleh menyesalkan sikap DPRD yang tidak aspiratif. Padahal, pihaknya sudah menggelar audiensi dengan lembaga legislatif itu sebanyak tujuh kali selama sekitar 2-3 tahun.

"Kepala Daerah, tokoh masyarakat, serta tokoh agama se-Ciayumajakuning telah membuat kesepakatan terbentuknya Provinsi Cirebon tahun 2012. Mendagri juga sudah memberi sinyal positif pada pertemuan dengan P3C 14 September lalu," ujar Syukur, Senin (21/11/2011).

Dia juga mengklaim pihaknya sudah mengantongi dukungan masyarakat. Termasuk sudah mengkaji secara teknis, yang meliputi tata ruang wilayah Provinsi Cirebon, calon pejabat Gubernur Sementara, hingga sarana prasarana untuk pelayanan kepemerintahan terhadap masyarakat.

Bahkan, pihaknya mengklaim telah memperoleh sinyal positif dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) atas pembentukan Provinsi Cirebon. Bukan cuma SBY, jajaran di bawahnya seperti Menteri Dalam Negeri, Gubernur Jawa Barat, dan kepala daerah di wilayah Ciayumajakun.
Sindonews.com
Read more »

Piramida Garut Lebih Tua Dari Piramida Mesir

Tim Katastropik Purba menemukan fakta mengagetkan sehubungan dengan misteri piramida Garut, Jawa Barat. Dari hasil penelitian intensif dan uji karbon dipastikan bahwa umur bangunan yang terpendam dalam gunung wilayah Garut lebih tua dari Piramida Giza yang berada di Mesir.

Tim Katastropik Purba sebelumnya telah melakukan penelitian intensif atas dugaan adanya bangunan berbentuk piramida di Desa Sadahurip, dekat Wanaraja, Garut, Jawa Barat.

“Dari beberapa gunung yang di dalamnya ada bangunan menyerupai piramid, setelah diteliti secara intensif dan uji carbon dating, dipastikan umurnya lebih tua dari Piramida Giza,” terang Andi Arief, Staf Khusus Presiden Bidang Bantuan Sosial dan Bencana, dalam keterangan tertulis pada 20 November 2011.

Sekadar catatan, Piramida Giza selama ini dikenal sebagai piramida tertua dan terbesar dari 3 piramida yang ada di Nekropolis Giza. Piramida ini diyakini sebagai makam Firaun, Dinasti keempat Mesir, Khufu, yang dibangun selama lebih dari 20 tahun pada kurun waktu sekitar tahun 2560 sebelum Masehi.

Temuan Mencengangkan

Dalam beberapa waktu ke depan, lanjut Andi, Tim Katastropik Purba akan melakukan paparan publik tentang temuan-temuannya tersebut. Tak hanya soal temuan piramida di Garut tersebut, tim ini nantinya juga akan memaparkan temuan istimewa di kawasan Trowulan, Batu Jaya, beberapa lokasi menhir di Sumatera dan lain-lain.

“Ada temuan mencengangkan tentang uji carbon dating pada 3 lapis kebudayaan di kawasan Trowulan yang terlanjur kita sebut Majapahit pada zaman sejarah masehi itu. Juga tentang temuan-temuan lapisan sejarah di Lamri, Aceh, dan sekitarnya,” terang Andi.

Atas temuan ini, sambungnya, Tim Katastropik Purba akan terus berkoordinasi lintas ilmu kebumian sehubungan dengan temuan-temuan sejarah bencana-bencana lokal dan global untuk dicari mitigasinya.

Tim tersebut juga akan terus berkoordinasi dengan bidang kepurbakalaan, antropologi, arkeologi, pakar budaya, ahli sejarah dan lainnya. (ren)
sumber:vivanews.com
Read more »

Bahaya Cyberwar (Perang Cyber)

Sabtu, 12 November 2011. Sebuah ledakan dahsyat terdengar di pangkalan misil Alghadir di Bid Ganeh, barat Teheran. Guncangannya terasa hingga 30 mil jauhnya. Ledakan itu membunuh 17 anggota pasukan elit Iran, termasuk Mayor Jenderal Hassan Tehrani Moghaddam, arsitek program misil negeri tersebut.


Meski investigasi belum digelar, buru-buru Iran menegaskan bahwa ledakan itu bukanlah akibat sabotase yang dilakukan oleh musuh bebuyutan mereka. “Kasus tersebut murni kecelakaan, saat petugas tengah memindahkan amunisi. Tidak ada kaitannya dengan Israel ataupun Amerika Serikat,” kata Mayor Jenderal Hassan Firouzabadi, kepala staf militer Iran.

Padahal, dunia kini mafhum, itulah salah satu contoh yang menunjukkan betapa perang siber (cyberwar) bukan lagi sekadar dongeng fiksi, tapi telah menjadi bagian nyata dari percaturan dunia ini.

Dan Iran adalah salah satu negara yang kerap menjadi sasaran serangan siber Israel--yang mendapat dukungan penuh Amerika Serikat--khususnya terkait upaya Iran memperkaya uranium, salah satu komponen utama nuklir.

Serangan malware Stuxnet pada instalasi pengayaan nuklir Iran di Natanz pada tahun 2009 lalu adalah salah satu buktinya. Stuxnet mampu menyusup masuk dan menyabot sistem dengan cara memperlambat ataupun mempercepat motor penggerak, bahkan membuatnya berputar jauh di atas kecepatan maksimum. Kecepatan ini akan menghancurkan sentrifuse atau setidaknya merusak kemampuan alat itu untuk memproduksi bahan bakar uranium.

Malware paling canggih dan paling hebat yang pernah dibuat sepanjang sejarah itu diakui banyak kalangan sebagai serangan paling cerdas. Pengakuan itu bukan datang dari sembarang orang, tapi dari kalangan industri aplikasi pengamanan terkemuka dunia seperti Symantec (Amerika Serikat), Kaspersky (Rusia), dan F-Secure (Finlandia).

Satu catatannya: serangan ini hanya bisa dilakukan hanya dengan dukungan dari pemerintah negara tertentu. Ini karena Stuxnet terdiri dari program-program komputer kompleks yang pembuatannya memerlukan beragam keterampilan. Ia sangat canggih dan membutuhkan dana sangat besar untuk menciptakannya. Tidak banyak kelompok yang mampu melancarkan serangan seperti ini.

Para pakar Symantec memperkirakan pengerjaan Stuxnet membutuhkan tenaga 5 hingga 30 orang dalam waktu enam bulan. Selain itu, dibutuhkan pengetahuan sistem kontrol industri dan akses terhadap sistem itu untuk melakukan pengujian kualitasnya. Sekali lagi, ini mengindikaskan bahwa Stuxnet adalah sebuah proyek yang sangat terorganisir dan dibekingi dana besar.

“Kami benar-benar belum pernah melihat worm seperti ini sebelumnya,” kata Liam O’Murchu, peneliti Symantec Security Response. “Fakta bahwa worm ini dapat mengontrol cara kerja mesin fisik tentunya sangat mengkhawatirkan.”

Stuxnet sendiri 100 persen merupakan serangan siber terarah yang ditujukan untuk menghancurkan proses industri di dunia nyata. Banyak pakar keamanan bersepakat: Israel dan Amerika Serikat terlibat dalam serangan maya itu.

Dan benar saja.

Februari 2011, Daily Telegraph, harian asal Inggris, memberitakan dalam sebuah upacara perpisahan di Israel Defense Forces (IDF), Gabi Ashkenazi, sang mantan kepala staf IDF, mengatakan Stuxnet merupakan salah satu keberhasilan utama dia saat memimpin lembaga itu.

Pada Mei 2011, Need To Know, sebuah program mingguan stasiun TV PBS, Amerika Serikat, juga menayangkan pernyataan Gary Samore, Koordinator Gedung Putih untuk Pengendalian Senjata dan Senjata Pemusnah Massal. “Kami gembira bahwa mereka (Iran) mengalami masalah dengan mesin sentrifuse mereka dan kami–Amerika Serikat dan sekutunya–akan melakukan apapun yang kami bisa untuk memastikan bahwa mereka akan menghadapi masalah yang lebih rumit,” kata Samore.

Matra kelima

Jagat cyber kini bahkan telah didudukkan sebagai matra perang kelima--setelah darat, laut, udara, dan angkasa luar. Inovasi di bidang teknologi telah mengubah taktik dalam konflik di zaman modern dan membuat dunia maya menjadi medan perang terbaru.

Banyak perangkat mutakhir telah dibuat untuk keperluan ini. Dibantu oleh kemajuan teknologi elektromagnetik serta teknologi komunikasi dan informasi, sebuah bentuk pertempuran elektronik telah tercipta dan membuat pemerintahan berbagai negara melihat perang dunia maya sebagai ancaman terbesar di masa depan.

Alon Ben David, analis militer dari Channel 10 Israel menyebutkan: “Jika Anda punya beberapa orang pintar dan sebuah komputer yang bagus, Anda bisa melakukan banyak hal. Anda tidak perlu pesawat udara, tank, pasukan tentara. Anda bisa memasuki negara lain, menciptakan kerusakan besar tanpa perlu meninggalkan kursi empuk Anda,” ucapnya.

Dalam sebuah laporan eksklusif di harian Le Monde Perancis, jurnalis Nicky Hager berhasil menguak keberadaan instalasi Urim milik Unit 8200, yang merupakan salah satu instalasi pengintaian terbesar di dunia, setara dengan instalasi milik Amerika Serikat di Menwith Hill, Yorkshire, Inggris.

Instalasi yang dibangun sejak satu dekade yang lalu itu awalnya hanya bertugas memonitor percakapan internasional di jaringan satelit Intelsat dan stasiun relay telepon antar negara besar. Tapi kini ia juga bertugas mengawasi percakapan via satelit Inmarsat, juga menyadap kabel-kabel bawah laut.

Menurut sumber orang dalam, komputer-komputer di instalasi Negev diprogram untuk dapat memilah-milah kata serta berbagai pesan di percakapan telepon, email, dan data yang diintersepnya. Pesan-pesan yang berhasil disadap itu langsung dikirim ke markas besar Unit 8200 di Camp Glilot di kota Herzliya, sebelah utara Tel Aviv.

Di tempat itulah pesan-pesan dari berbagai bahasa itu diterjemahkan dan diteruskan ke agen-agen Mossad di negara lain maupun berbagai badan lain yang berkepentingan.

Yang harus dicatat dari Unit 8200 adalah kekuatan pasukan elite sibernya. Upaya dan obsesi Israel untuk memiliki kekuatan siber yang handal, telah dimulai sejak 1990-an. Saat itu para peretas (hacker) Israel cuma disodori dua pilihan: masuk bui atau bergabung dengan The Unit.

Kini, hasilnya tak main-main. Sebuah konsultan di AS memperhitungkan The Unit sebagai salah satu ancaman siber terbesar dunia, di samping China, Rusia, Iran, dan Perancis. Stuxnet adalah salah satu bukti konkretnya.

Angkatan perang siber

Kekuatan sebuah angkatan perang siber ditentukan oleh kemampuan serangan, pertahanan, serta ketergantungan suatu negara terhadap Internet. Dalam buku “Cyber War”, pakar keamanan komputer asal AS dan profesor di Universitas Harvard Richard A. Clarke dan Robert A. Knake memetakan kekuatan negara-negara dalam menghadapi perang siber.

Amerika Serikat, meski punya kemampuan serangan yang baik, tidak punya kemampuan untuk memutuskan jaringan Internet saat diserang, mengingat sebagian terbesar jaringan Internet di negara ini dimiliki dan dioperasikan oleh swasta. Sebaliknya, China memiliki kemampuan memutus seluruh jaringan Internet di negaranya bila suatu saat diserang. China juga mampu membatasi utilisasi trafik, dengan memutus koneksi dari para pengguna yang tak terlalu berkepentingan.

Namun negara yang dinilai paling mampu bertahan jika terjadi perang dunia maya, menurut Clarke, adalah Korea Utara. Negara ini mampu memutus koneksi Internetnya dengan lebih mudah ketimbang China. Bisa dibilang Korea Utara tak akan mengalami kerugian akibat serangan siber musuh, karena tak ada infrastruktur kritikal seperti pembangkit listrik, jalur kereta, atau jalur pipa yang tersambung ke Internet.

Lalu, bagaimana dengan Indonesia?

Muhammad Salahuddien, Wakil Ketua Indonesia Security Incident Response Team on Internet Infrastructure known (Id-SIRTII) menyebutkan, perang siber di negeri ini juga bukanlah hal baru. Sebagaimana perang-perang siber lain yang mewarnai tensi politik dan hubungan antara Indonesia dengan negara-negara lainnya, Indonesia sudah mulai terlibat perang siber sejak satu dekade yang lalu--mulai dari perang siber dengan Portugal pada 1999, dengan Australia, hingga cyberwar dengan Malaysia beberapa tahun terakhir.

Sayangnya, menurut salah satu pentolan kelompok peretas Antihackerlink, Arief Wicaksono, kemampuan para aktivis siber Indonesia bisa dikatakan masih belum mumpuni. Pasalnya, daya peretas di suatu negara biasanya sangat dipengaruhi oleh kualitas infrastruktur Internet serta tarifnya.

“Dari sisi kuantitas mungkin memang banyak insiden yang berasal dari Indonesia. Namun dari sisi kualitas, skill hacker Indonesia masih kurang optimal,” kata Arief yang kini menjadi koordinator Research and Development Antihackerlink.

Karenanya, menurut dia, perang siber di Indonesia masih sebatas serangan defacing atau mengubah tampilan desain sebuah laman web. Serangan jenis ini bisa dibilang hanya untuk mempermalukan, tapi terbilang tidak membahayakan.

Tapi, seiring dengan pertumbuhan Internet di Indonesia yang begitu cepat, dia percaya akan lebih banyak lagi infrastruktur strategis dan layanan publik yang akan semakin bergantung pada sistem informasi, teknologi, dan jaringan Internet, sehingga rentan terhadap serangan siber.

Menurut Salahuddien, kini pelanggan Internet reguler Indonesia ada sekitar 60 juta. Sekitar 90 juta pengguna ponsel juga telah mengakses Internet. Dalam dua tahun ke depan, kata Didien, diperkirakan pengguna Internet Indonesia akan mencapai sekitar 150 juta orang.

Jika sudah begitu, dia mengingatkan, “Ancaman perang informasi dan serangan cyber akan semakin meningkat dan menjadi medan pertempuran utama di masa mendatang, termasuk di Indonesia.” (kd)
• VIVAnews
Read more »

Pemerintah Atur Mekanisme Gaji PNS

VIVAnews- Pemerintah akan mengkaji mekanisme kenaikan gaji Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang tiap tahun dilakukan. dalam pengkajian akan dimasukkan unsur kinerja dalam kenaikan gaji sebagai bagian dari reformasi birokrasi.

Wakil Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Eko Prasojo mengatakan pemerintah tengah mendesain sistem yang lebih komprehensif.

"Jadi menaikkan gaji seperti yang kita lakukan setiap tahun itu tidak berdampak pada kinerja," ujar Eko kepada VIVAnews, Selasa, 22 November 2011. "Kita lagi mencari cara untuk membangun sistem berbasis kinerja. Semacam merit sistem," tambahnya.

Eko mencontohkan dalam kenaikan gaji itu terdapat kontrak kinerja sehingga bisa diukur kinerjanya. Selain itu terdapat juga gaji pokok yang seharusnya lebih besar daripada tunjangan kerja. "Yang ada sekarang kan terbalik, jadi membuat tidak transparan," kata dia.

Pemerintah tengah menyiapkan regulatory framework, yaitu sejumlah peraturan pemerintah yang akan dibuat baru dan diperbaiki dalam waktu tiga bulan ini. Hal ini juga sambil menunggu Undang-undang Aparatur Sipil Negara. "DPR sendiri menargetkan dua bulan harus selesai, kalau ini selesai banyak hal yang bisa kita lakukan," tambah Eko.

Dalam kebijakan baru nanti untuk sistem pengisian jabatan juga dilakukan secara terbuka. Instansi akan memiliki jabatan eksekutif senior yang dijabat eselon I dan II. "Itu pasukan elit-nya aparatur sipil, kita bisa mobilisasi dari pusat sampai daerah, dengan kinerja dan syarat-syarat jabatan yang ketat sehingga nanti mereka bisa mengungkit perubahan-perubahan di birokrasi," ungkapnya.

Sementara untuk sistem perekrutan PNS, pemerintah tidak lagi menggunakan formasi. Pasalnya formasi dasarnya bukan pada kebutuhan melainkan pada basis kebutuhan dan kompetensi yang dibutuhkan. "Jadi nanti orang kalau mau melamar sebagai PNS dia harus mempunyai sertifikasi kompetensi atau keahlian dan dengan itu dia bisa melamar dari Sabang sampai Merauke," kata Eko.

Menurutnya kompetensi ini harus sesuai dengan pekerjaan yang dikerjakannya. Ia mencontohkan bisa saja lulusan ekonomi bekerja di sektor sosial tapi harus lulus ujian kompetensi terlebih dahulu. "Nanti ada lembaga khusus bisa swasta bisa negeri, tapi yang jelas mereka punya sertifikasi kompetensi itu," kata dia.
Read more »

 

KABAR MEDIA

TARBAWI

TIPS 'n TRIK